Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

Cheng Ho Style!

Gambar
"Gangnam Style tidak berpengaruh apa-apa buatku, Cheng Ho style is better!" -Putri- Sebenarnya aku tidak terlalu suka dengan biografi terutama jkalau menyangkut sejarah. Tapi cerita Laksamana Cheng Ho menjadi kisah favoritku sampai saat ini. Siapakah laksamana Cheng Ho?  Dikutip dari Wikipedia : "Cheng Ho  atau  Zheng He  ( Hanzi tradisional :鄭和,  Hanzi sederhana : 郑和 ,  Hanyu Pinyin :  Zhèng Hé ,  Wade-Giles :  Cheng Ho ; nama asli: 马三宝  Hanyu Pinyin : Ma Sanbao; nama Arab:  Haji Mahmud Shams ) ( 1371  -  1433 ), adalah seorang pelaut dan penjelajah  Tiongkok  terkenal yang melakukan beberapa penjelajahan antara tahun  1405  hingga  1433 . Cheng Ho adalah seorang   kasim   Muslim   yang menjadi orang kepercayaan   Kaisar Yongle   dari Tiongkok (berkuasa tahun 1403-1424), kaisar ketiga dari   Dinasti Ming . Nama aslinya adalah Ma He, juga dikenal dengan sebutan Ma Sanbao (馬 三保)/Sam Po Bo [1]   , berasal dari provinsi   Yunnan " [  Wikipedia  ] Ada hal mena

Seperti Namanya

Gambar
“Kalau kau punya rumah, kau pasti inginkan dia indah. Kalau kau punya keluarga, kau pasti inginkan mereka bahagia” Ini rumah kita, yang seharusnya kita rawat dengan sebaik-baiknya. Karena kita tinggal di dalamnya bersama keluarga yang kita sayangi. Kalau tidak sayang, pasti tak kan ada yang tersisa hidup karena kita telah saling membantai satu dengan lainnya. Tapi karena ini, karena kita saling menyayangi maka kita tetap bertahan. Musyawarah Departemen (musdep) yang dilaksanakan setiap tahun ini pada hakikatnya adalah momen berkumpul terbesar kita, dimana kita membahas hal-hal yang berurusan dengan ‘rumah’ ini serta memilih seorang ‘kapten’ untuk membawa kita semua. Sayangnya, tak banyak yang berarti pada setiap pelaksanaannya. It’s hard to say, tapi kenyataannya tak ada esensi apapun yang kudapat. Bukan sekali aku mengikuti musyawarah tinggi seperti ini, pertama kali kujalani di pesantren. Walau dulu belum mengerti tapi setelah diberi pengarahan aku jadi paham makna pelak

Abnormal

Aku meletakkan ranselku dan beranjak menuju ke kamar. Hari ini adalah hari terakhirku magang di sebuah media massa. Belum lagi melepas penat, ponselku berbunyi. Dari seorang teman lama, teman SMA ku. Kuangkat teleponnya, ternyata ia mengajakku pergi rekreasi bersama teman-teman seangkatan lainnya minggu depan. “Ide yang bagus” , pikirku. Selain melepas kebosanan atas segala macam urusan yang seabrek itu, acara ini pasti akan mempertemukanku kembali dengan kawan-kawan lama. Ahh, aku baru sadar sudah lama sekali aku tak bertemu mereka. Mataku tertuju pada lemari kecil di pojok kamar. Disitu aku menyimpan semua benda-benda kenanganku semasa SMA. Aku membongkarnya kembali. Sampai kutemukan buku tahunan yang kami buat bersama. Wajah mereka saat itu masih lucu-lucu sekali. Aku jadi penasaran, bagaimana ya wajah mereka setelah empat tahun lamanya tak bertemu? Aku membayangkan ada yang mulai kumisan, jenggotan, atau obesitas malah? Aku tersenyum sendiri jadinya. Lamunanku terhenti saat melih

Cukup Aku dan Allah yang Tahu

Seringkali kita memikirkan penilaian manusia, saking seringnya takut dinilai manusia kita jadi sibuk mencari perhatian di mata mereka. Aku sendiri juga pernah merasakannya, karena waktu itu orang-orang di sekelilingku menciptakan keadaan yang membuatku aku yaaa jadi sibuk mencari penilaian manusia. Sampai akhirnya aku dapat sebuah quote bagus dari Aa Gym yang sering diulang sama anak-anak Dai Muda Pilihan, tujuannya supaya kita tetap luruskan niat kepada Allah. Bunyinya gini : "Sibuk mencari penilaian di mata Allah akan mendatangkan ketenangan, tapi sibuk mencari penilaian manusia akan mendatangkan kesengsaraan" Kenapa aku sampai hapal? Soalnya Kak Kasyif suka banget ngulang-ngulang ini :D Sekarang tiap dengar bisik-bisik, gosip-gosip atau apalah dari orang lain aku udah nggak mau ambil pusing. Why? Karena dalam hati aku yakini bahwa penilaian Allah sudah cukup. Wajarlah, kita sebagai manusia merasa tertekan dengan penilaian manusia lainnya. Kadang aku jug

I Love Me

Gambar
Ini bukan statement narsis. Ini juga bukan bentuk pembanggaan diri Tapi ini lebih kepada menghargai diri sendiri Ada banyak orang yang sanggup menyayangi orang lain sejadi-jadinya, semati-matinya. Setiap hari mengucapkan "I Love You, Bebh..." atau "Sayang kamuuh". Kadang-kadang dengan setengah mati antar-jemput pacarnya padahal dia sendiri udah terlambat dan masih punya kepentingan. Saking takutnya diputusin akhirnya rela antar-jemput si pacar walau sendirinya tersiksa. Waktu pacarnya sakit diurusin habis-habisan, padahal sendirinya juga lagi sakit karena sedang lelah. Dengan senang hati mau-maunya disuruh pacar ngerjain tugasnya padahal dia tahu dengan cara itu hanya akan membuat bodoh. Ya, bodoh terhadap kedua-duanya. Pacarnya akan bodoh karena enggak bisa ngerjain tugasnya sendiri, dan dirinya bodoh karena mau-maunya diperbudak. Kalau jalan-jalan dibayarin terus, katanya sudah jadi tanggung jawab. Tanggung jawab apa? Situ udah nikah? Itu uang si

Thanks for Keep Me 'Jomblo', God

Gambar
Ada yang bilang jomblo itu menderita Ada yang bilang jomblo haus kasih sayang Sementara sebagian besar orang sering mendeskripsikan jomblo sebagai 'yang paling menderita' terutama di malam Minggu. Hahaha! Itu semua SALAK! eh SALAH! Jadi jomblo itu bahagia banget~ Jujur, aku belum pernah pacaran barang sekali pun. Banyak alasan sih yang akhirnya membuat aku memutuskan untuk 'TIDAK PACARAN'. Alasan yang paling utama adalah : Aku nggak mau ngasih 'sisa' buat imamku kelak. Dia harus jadi yang pertama, terakhir dan satu-satunya yang pernah memiliki segenap diriku. He must be the one who have my love :D *memang nggak pernah terpikir pacaran, Put? Siapa bilang nggak pernah? Pernah lah! waktu zaman jahiliyah-nya aku dulu. Zaman ngikut-ngikut tanpa paham sebab-akibatnya hehe... Tapi aku percaya bahwa Allah telah menjaga 'kemurnian'ku sampai sekarang. Ada saja cara-Nya untuk menjauhkanku dari perbuatan itu. Well, ini cerita 'zaman jahiliyah

Tidak Dari Apapun

Gambar
"Jika kau mencintai seseorang karena ketampanan atau kecantikannya, maka siap-siaplah untuk dihancurkan oleh ketampanan atau kecantikannya" Quote ini milik seorang penyair yang aku dapat dari sebuah buku. So simple, but right! Kata orang ketika berjodoh pun kadang mereka tidak tahu mencintai pasangannya atas dasar apa, yang penting merasa cocok lalu memutuskan menikah. Ini sih pendapat orang-orang yang sudah menikah. Mungkin iya. "Jika engkau dipilih karena kemolekanmu, maka jika engkau menua nanti akan sangat mungkin cintanya meluntur seiring pudarnya pesonamu" "Jika engkau dipilih karena hartamu bukan tak mungkin ia pergi meninggalkanmu saat hartamu mulai habis" "Jika engkau dipilih karena kepintaranmu maka saat kau pikun dan tak lagi secerdas dulu bukan tak bisa ia merasa muak denganmu" Alasan-alasan klasik seringkali mewarnai keputusan seseorang dalam memilih pasangan. Dear, apapun itu tak penting alasannya bagiku. Merek

Alasan Mengapa Tidak Harus Pacaran

Gambar
Guys, anak muda harus tau ini. Setidaknya aku hanya berbagi info saja buat amal jariyah... :D 1.  For You Girls, wanita sungguh mahal harganya lagi tinggi derajatnya. Kesucianmu adalah harga yang harus dipertaruhkan, sungguh Allah menjamin surga untuk para wanita yang dapat menjaga kesuciannya. 2. Kelak kau akan memiliki pasangan yang bersamanyalah akan kau habiskan waktu dan hidupmu. ialah pemilik sah atas jiwa ragamu. Akankah kau berbagi dengan orang lain sedangkan pemilik hakikimu memiliki sisanya saja? 3. Hai wanita, kita hanya memiliki satu hati dan satu cinta. Jika itu telah dibagi dengan orang lain, sanggupkah kita memberi sisa untuk pemilik sahnya? 4. Nyatanya belum ada penelitian yang mampu menyatakan fungsi dan manfaat dari pacaran secara ilmiah. Baik untuk jasmani ataupun rohani. 5. Tanpa pacaran, takkan ada yang mampu membatasi kasih sayang orang terhadapmu. Semua orang bebas menjadi temanmu, sahabatmu, saudaramu, bahkan orangtuamu kapanpun kau mau. ta

Sederhana

Gambar
Sederhana sekali saat aku hanya mengetahui nama dan melihat potret dirimu. Seorang yang biasa saja, tanpa embel-embel apapun. Temanku bercerita tentangmu lalu itu berlalu begitu saja sampai satu hari ingatanku kembali di saat aku bahkan hampir melupakan namamu. Sederhana sekali saat aku tak menginginkan apapun, tak berharap apapun, tak bernafsu apapun untuk itu. Sekedar mengenal seperti ini, tak perlu bertemu dan berjalan seperti berputarnya bumi. Sederhana sekali saat kutub selatan bertemu dengan kutub utara sehingga dengan cepat mereka saling tarik menarik. Dua hal yang berlawanan kemudian saling bertarikan. Seperti itu saja. Sederhana sekali ketika makhluk ciptaan Allah diberi rasa ini, dan begitu sederhananya pula kala aku tak mampu memandangmu lebih. Sederhana sekali saat aku sendiri tak bisa mengerti apa yang kupikirkan, kurasakan. Pun, aku tak mengerti mengapa harus menuliskannya. Toh, aku tidak mengenalmu. Begitupun sebaliknya... Tapi bukankah tulisan

Di Web RH

A lumni Raudhah Ikuti DAI Muda Pilihan ANTV Raudhah ( www.raudhah.ac.id ). Malam itu, seorang gadis remaja maju ke depan panggung untuk menyampaikan taushiyah. Saat itu, ia menyampaikan tentang pesan kematian dan hubungannya dengan hikmah-hikmah yang terdapat dalam ritual haji. Para penonton terpukau oleh komunikasi yang dilakukannya. Dewan juri memuji ketegagannya dan pembawaannya yang dewasa. Dialah Putri Rizki Ardhina, alumni Raudhatul Hasanah tahun 2010, yang saat ini sedang mengikuti Program DAI Muda Pilihan ANTV. Usianya masih 18 Tahun. Ia pun masih duduk di bangku semester 3 pada jurusan Komunikasi di Universitas Sumatera Utara. Namun sepertinya, ia tidak ingin kalah dalam penampilan ketika bersaing dengan para peserta lain yang kebanyakan jauh lebih senior dibandingkan dirinya. Hal tersebut diakuinya, salah satunya, adalah manfaat yang ia ambil dari kegiatan ekstrakulikuler yang ada di Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah, yaitu Muhadharah. Saat redaksi bertanya tentang b

Kapan Dapat Hidayah untuk Berjilbab?

Gambar
Berjilbab, bagiku hidayah berjilbab adalah hadiah indah dari Allah SWT. Walau aku sendiri tidak pernah tahu pasti kapan hidayah itu datang. Dari kecil aku sudah sekolah di Taman Iqra' yang mana siswinya harus berjilbab. Masuk taman kanak-kanak juga yang mewajibkan berjilbab, walaupun hanya di hari Jumat saja. Selebihnya pakai seragam biasa. Biarpun begitu, seragam sekolah kami berlengan panjang sehingga tetap sopan. Lanjut ke SD sekolahku memang swasta tapi saat kelas 4 SD kami wajib mengenakan jilbab. Yang tidak pakai jilbab tidak boleh masuk kelas, disuruh pulang ke rumah untuk ambil jilbab. Tegas sih memang, tapi dalam waktu sebulan peraturan ini bisa diterima sampai akhirnya menular ke adik-adik kelas yang sebenarnya belum wajib mengenakan jilbab ke sekolah. Alhamdulillah... Tamat SD, aku masuk pesantren yang notabene sudah pasti berjilbab. Enam tahun di pesantren, aku merasa sangat nyaman menggunakan jilbab. Tapi apa sudah istiqomah? Belum. Waktu itu aku masih buka

Haruskah Aku Berlutut Di Hadapanmu?

Sedih, bahkan kecewa sekali rasanya ketika melihat teman yang sudah pernah berjilbab lalu membukanya lagi. Bukan kecewa pada siapa-siapa, tapi sedih rasanya membayangkan nasibnya. Benar, memang tak boleh menilai orang lain tapi perasaan ini tidak bisa berbohong... Lingkungan sekolahku memang mewajibkan kami untuk berjilbab, maka sangat wajar aku terbiasa dengan lingkungan berjilbab dan sangat tidak terbiasa melihat aurat-aurat yang berserakan sana-sini. Dulu, waktu di pondok tamu yang datang tanpa mengenakan jilbab akan langsung dihadang satpam. Tidak boleh masuk ke lingkungan pondok dan otomatis akan menjadi bahan tontonan sekaligus ejekan kami. Wajar saja aku nyaman melihat aurat yang tertutup (bukan terbungkus) rapi. Setelah tamat dari pondok kulihat satu per satu temanku mulai berani berfoto tanpa menggunakan jilbab. Katanya, "Kan cuma di foto..." Aneh, mau di foto kek, mau depan mata kek sama aja aurat tetap dijajakan murah, dinikmati semua mata. Dosa? Ya dosa la

Milih Siapa Jadi Setannya?

Malam Minggu~ A : "Serem ya, Hiyy..." B : "Serem apaan? Kan rame gini" A : "Iya, rame setan tau!" B : "Rame setan itu malam Jumat, malam minggu rame orang pacaran lah!" A : "Makanya lebih serem malam minggu ketimbang malam Jumat. Kan kalau malam Jumat itu sebenarnya malam yang baik, karena hari Jumat diturunkan banyak berkah. Tapi malam minggu itu banyakan setannya, liat aja ada berapa pasang makhluk yang berduaan padahal bukan muhrim" B : "..............." *** Pasti udah pada tau hadits yang berbunyi, "Janganlah seorang lelaki berduaan dengan perempuan yang bukan muhrimnya karena ketiganya adalah syetan" Hadits ini cukup sering kita dengar kan? Sayangnya setiap malam minggu tiba orang-orang mendadak amnesia. Entah hadits ini terlupa, pura-pura lupa atau dilupakan? Padahal hadits adalah tuntunan hidup kedua setelah Al-Qur'an. Aku jarang sekali keluar rumah di malam Minggu. Alasannya? 1. Jalanan ra

Bertemu Kang Abik

Gambar
Minggu (4/11), seperti biasa tiap dua minggu sekali aku ikut BATRE di Forum Lingkar Pena (FLP) Sumut. BATRE ini semacam magang sekaligus pelatihan menulis untuk calon penulis yang akan bergabung di FLP. Seusai materi cerpen, Kak Dewi memberitahukan kabar gembira. Katanya anak-anak FLP dapat kesempatan diskusi eksklusif bareng kang Abik, penulis kenamaan Indonesia. Kebetulan kang Abik lagi di Medan maka kita dapat kesempatan sharing langsung. Aku seneng bukan main, karena aku suka sekali dengan tulisan-tulisannya. Bahkan aku punya cita-cita pingin jadi penulis seperti Kang Abik. Aku langsung memutuskan untuk ikut, kebetulan tempat acaranya dekat rumahku. Selesai sholat dzuhur dan menyelesaikan BATRE kami berangkat kesana. Sempat menunggu lama juga sampai akhirnya kami bisa bertemu langsung. Waktu aku masih di parkiran, aku lihat Kang Abik lagi jalan di lantai 2 menuju lantai 3 (Aula tempat diadakannya acara). Senang rasanya bisa lihat langsung, karena sebelumnya aku cuma melihat

Sifat Babi

Gambar
Bab* yang lagi galau gara2 kena ceritain [Ini cerita dari dosenku di kelas] "Kelen itu jangan sampai punya sifat babi..." Kata abang dosen santai (di kampusku dosen banyak dipanggil abang), kami yang sedang duduk semua heran. Si abang tetap duduk santai dengan gaya khasnya itu. "Sifat babi itu jelek kali! Tau kelen apa sifatnya?", katanya. Kami menggeleng, abang dosen memang sering mengeluarkan celetukan-celetukan yang jarang bisa ditebak. "Babi itu kalau kita dorong ke depan, pasti dia mundur. Tapi kalo kita tarik buntutnya, pasti dia maju. Cobalah kalo nggak percaya", bang dosen ketawa-ketawa puas. Giliran kami yang kegelian. *** Biarpun ini cuma candaan tapi nasehat bang dosen ini bagus sekali menurutku, maksudnya gini : "Kalau kita disuruh atau didukung banyak orang untuk maju maka kita jangan mundur (menolak), tapi sebaliknya kalau disuruh orang untuk mundur jangan pandai-pandaian maju sendiri" Simple but Eleg