Thanks for Keep Me 'Jomblo', God

Ada yang bilang jomblo itu menderita
Ada yang bilang jomblo haus kasih sayang
Sementara sebagian besar orang sering mendeskripsikan jomblo sebagai 'yang paling menderita' terutama di malam Minggu.
Hahaha! Itu semua SALAK! eh SALAH!
Jadi jomblo itu bahagia banget~

Jujur, aku belum pernah pacaran barang sekali pun. Banyak alasan sih yang akhirnya membuat aku memutuskan untuk 'TIDAK PACARAN'.
Alasan yang paling utama adalah : Aku nggak mau ngasih 'sisa' buat imamku kelak. Dia harus jadi yang pertama, terakhir dan satu-satunya yang pernah memiliki segenap diriku. He must be the one who have my love :D

*memang nggak pernah terpikir pacaran, Put?

Siapa bilang nggak pernah?
Pernah lah! waktu zaman jahiliyah-nya aku dulu. Zaman ngikut-ngikut tanpa paham sebab-akibatnya hehe...

Tapi aku percaya bahwa Allah telah menjaga 'kemurnian'ku sampai sekarang.
Ada saja cara-Nya untuk menjauhkanku dari perbuatan itu.

Well, ini cerita 'zaman jahiliyah'ku...
#Masa putih-biru, masa puber yang paling labil#
Pertama kali jatuh cinta itu aku rasakan saat kelas 3SMP, waktu itu ada event Jambore Pengakap Nasional dimana aku ketemu dengan seseorang dari negeri Upin Ipin, Malaysia. *elit banget First Love di luar negeri :D
Anak pesantren, hafidz Quran, Qori', lembut, dewasa, penyabar, ramah, kreatif... Aduh-aduh rasanya sepaket lengkap ada di dia. Tapi kemudian banyak sekali halangan antara kami. Aku di pesantren dan dia juga, otomatis tidak bisa saling mengkontak. Mau sms-an pas liburan juga susah karena liburan Indonesia dengan Malaysia berbeda. Ujung-ujungnya cuma bisa sms-an pas libur Idul Fitri karena barengan. Dia pernah sekali menelepon dari Malaysia dan kita cerita banyak. Aku pernah kirim surat ke dia, tapi nggak pernah sampai kayaknya. Kita less contact sampai akhirnya ketemu lagi sekitar dua tahun lalu lewat Facebook. Dan sekarang? Ya begitu saja, sekedar teman FB.

Dari dia, kemudian aku juga sempat dekat dengan kaum adam lainnya. Tapi ya begitu, selalu ada halangan yang pada akhirnya nggak mengarahkan kita ke hubungan apapun (baca: pacaran).

Mungkin alasan yang mendasari orang untuk pacaran dan tidak pacaran itu adalaaaaah...

1. Lingkungan
Kalau di lingkungan kamu pacaran adalah hal yang sah-sah saja yaa sangat wajar kalau kamunya juga tertarik untuk pacaran. Ada suatu daerah di Indonesia *yang tidak bisa disebutkan namanya* dimana orangtua di daerah ini mengizinkan anaknya pacaran. Bukan cuma itu mereka juga sangat bangga kalau anaknya punya pacar dan malu kalau seandainya anaknya nggak pacaran!!!
Kalau berada di situasi ini, sebaiknya lekas-lekas hijrah ke tempat yang lebih baik ya... Atau kamu bisa mengubah pandangan orang-orang di lingkungan kamu untuk lebih rasional.

2. Teman
Beda sama lingkungan, teman punya pengaruh yang cukup kuat biasanya. Dan aku bersyukur dari dulu nggak dipertemukan Allah dengan teman-teman yang gila-gila pacaran. And now, di kampus aku ketemu dengan dua orang teman yang ALHAMDULILLAH kita bertiga sama-sama belum pernah pacaran sama sekali. Saat ngumpul, kita juga enggak suka bahas pacaran (ya iyalah! nggak ada yang punya pacar juga). Jadi nggak ada yang tertarik buat pacaran deh, they're good at all! *maksud promo :D

Ini Sofi, nama lengkapnya
"Sofiii  saya bundaaar", eh bukan... bukan!
And this is Karina, pose ini sama sekali tidak ada
hubungannya dengan kegalauan dia :D
3. Kesesatan yang Nyata
Subjudul-nya kelihatan serem? Memang serem! Karena ini salah satu tugas setan yang berulang kali diperingatkan pada manusia dalam Al-Qur'an. Bentuk-bentuk kesesatan yang nyata itu antara lain
"Hari gini pacaran udah biasa aja kali ---artinya--- ini zaman maksiat ya? Zina aja jadi biasa"
"Lu nggak gaul kalau nggak pacaran ---artinya--- lu nggak gaul kalau nggak bergaul sama setan"
"Kan asik ada yang perhatiin ---artinya--- kasian banget ini orang nggak dapat perhatian dari orang banyak"
Ya itulah bukti-bukti kesesatan yang nyata, mungkin ada banyak alasan lagi yang mendasari orang untuk pacaran.

4. Media
Ini juga parah! Liat aja sinetron, film, lagu juga buku yang ujung-ujungnya menyarankan pacaran. Ehmm, tidak menyarankan langsung sih tapi lebih kepada m-o-t-i-v-a-s-i jadi kayak iming-iming gitu kalau pacaran itu indah. Bweeeh, kalau tau iming-iming nikmatnya nikah sih pasti ngiri :D

Alhamdulillah, Allah Ta'ala menjauhkan aku dari 'praktek zina halus' ini. Aku percaya baik itu dari orangtua, teman, guru, lingkungan dan semua hal yang mendukung aku untuk tidak pacaran, semuanya karena Allah SWT menggerakkan hati dan tangan-tangan mereka untuk menjauhkan aku dari pacaran.

So, thank's God!
For keep me Jomblo!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertemanlah Seperti Rata-Rata Air

Jangan Suka PHP Orang, Ini Denda yang Harus Dibayar!

Barbie Berjilbab, Potret Muslimah Kita