Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

The Girls : Batu-Batu Merah Jambu

Gambar
Sudah lama aku ingin menulis cerita-cerita dari The Girls. Setiap kali selesai berdiskusi, aku ingin menuliskan hasil diskusi kami. Hanya, saking banyaknya jadi bingung mana dulu yang harus ditulis. Sampai pagi ini sebuah email masuk, Pututupi minta cerita The Girls ditulis lagi, sudah banyak perkembangan katanya hahaha... Setelah menulis cerita  The Girls  pada Januari 2014 lalu, kami telah melalui banyak hal sampai hari ini. Seperti halnya kulit bawang, kami telah mengupas sedikit demi sedikit lapisan kulit masing-masing. Eeeh, bukan-bukan! Ini bukan cerita mutilasi, maksudnya kami sudah mengenal lebih dalam lagi. Kami banyak bermain kuis-kuis aneh yang kadang-kadang jawabannya betul. Lalu saat berjumpa kami membahas hasil kuis itu. Gunanya apa? Biasanya untuk saling mem-bully! Eits, bukan bully yang jahat loh... Namanya dalam kelompok, pasti selalu ada objek penderita kan? Hihi... Dulu kami sering menulis di blog masing-masing, belakangan sudah pada hijrah ke tumblr. tak terk

Bertumpu Pada yang Paling Kokoh

Apa yang terjadi jika kita bertumpu pada sesuatu yang tidak kokoh? Ya, saat tumpuan kita itu roboh maka ikut terjatuh pulalah kita. *** Kita, manusia disebut sebagai makhluk yang dhoif (lemah). Disebut demikian karena kita memang butuh tumpuan untuk menjadi kuat. Bagaimana mungkin sesuatu yang lemah tidak bertumpu pada sesuatu? Bayangkan jika seorang yang dalam keadaan sakit lagi lemah, berjalan sendirian tanpa ada tumpuan. Yang terjadi adalah dia bisa saja tetap berjalan namun terhuyung-huyung, limbung, tidak tentu arahnya, dirinya sendiri juga sakit dan yang paling buruk adalah dia bisa saja terjatuh karena tidak punya kekuatan lagi. Kenapa? Karena ia tidak punya tumpuan, pegangan atau sandaran. Dalam Tauhid, manusia pada dasarnya memiliki potensi untuk menghamba pada sesuatu yang lebih tinggi. Itulah mengapa manusia harus bertuhan, sebab percaya Tuhan berarti memiliki tumpuan.

Kita Adalah Kapal-Kapal yang Berlayar

Gambar
Kita adalah pribadi-pribadi yang bebas Tidak terikat, tidak terkait Pada apapun *** Kita adalah kapal-kapal yang berlayar dengan bebas di lautan Kau tahu mengapa aku menyebutnya kapal? Kapal secara bobot cukup berat untuk mengambang kan? Tapi ia bisa. Jika melihat massanya yakinlah kita bahwa ia akan tenggelam Tapi ia bisa mengambang Begitupun kehidupan, kita tahu mungkin kita bisa saja tenggelam Tapi untuk tetap stabil maka bergeraklah Kapal itu mengarungi lautan Kau tahu mengapa laut begitu tenang? Itu menunjukkan betapa dalamnya ia, betapa banyaknya rahasia yang tersimpan di bawahnya Jelas berbeda dengan parit, tidak tenang dan suaranya gampang sekali kita dengar Jadi dalam hidup ini pun akan banyak sekali rahasia yang belum kita tahu Maka sekali lagi, Berjalanlah, berlayarlah Agar kapalmu tetap stabil Karena kapal yang tidak bergeming pada akhirnya akan menghadapi dua hal Hancur karena dimakan lautan lalu tenggelam, atau Digulung badai lautan karena h

Stalking Itu Apa, Sih?

Gambar
Stalking . Pandangan orang tentang stalking memang cukup negatif mengingat para stalker (pelaku stalking) dianggap sebagai sosok yang mengganggu kenyamanan hidup orang lain. Padahal kenyatannya tidak selalu begitu, stalking tidak selalu buruk kok... Baik, mari kita bahas tentang stalking! Stalk dalam bahasa Inggris diartikan sebagai : "to move quietly and slowly towards an animal or person in order to get near without being seen" (Oxford Dict.) maksudnya " bergerak diam-diam dan perlahan-lahan ke arah hewan atau orang untuk mendekati tanpa terlihat" Sedangkan terjemahan bahasa Indonesianya, Stalk diartikan sebagai menguntit . Dalam KBBI daring, menguntit yang berasal dari kata kuntit memiliki arti : Oke, kesimpulan dari keduanya adalah stalking dilakukan Di Belakang dan secara Diam-Diam . Intinya aktivitas ini dilakukan secara rahasia dengan tujuan tertentu. Stalking bisa saja menjadi positif dan negatif, tergantung motif ap

Tuhan Paling Romantis

Seharusnya aku tidak membuat judul seperti ini karena Tuhan hanya SATU dan tiada pembanding bagiMu. Jadi sebenarnya bukan kata 'Paling' yang kugunakan, kan? Hanya saja aku ingin menggunakan Tuhan Paling Romantis karena aku merasakannya... Aku merasakan bahwa segala romantisme yang dihadirkan di dunia ini sesungguhnya adalah romantisme paling nyata dariMu, wahai Tuhan Paling Romantis. Aku melihatnya. Manusia-manusia yang bertuhan pada hal-hal selain Tuhan yang sesungguhnya. Romantis bagi mereka berbentuk seperti memberi perhatian, memberi bunga, cokelat, kejutan atau apa sajalah yang sejenisnya. Romantisme itu mereka dapati dari hasil propaganda media, roman picisan pengeruk iman, ohh... Tapi aku juga mengenalnya. Romantisme dari orang-orang pilihan-Mu seperti laki-laki itu, dia sangat romantis. Namanya Muhammad, setiap kali mendengar namanya kami akan segera bersholawat atasnya, untuk lelaki paling romantis itu. Seorang lelaki yang tak segan membantu istrinya, bersenda gura

Yiyink and Gigink

Gambar
Gigink Yiyink wisudaan Begitu kami saling memanggil. Aku memanggilnya Yiyink dan dia memanggilku Gigink . Kalau mau ringkas, kami tinggal menyebut "Ink..." saja. Terdengar cukup aneh memang, tapi itulah kami. Ini tentang temanku, Nida. Hello Ink, how are you? :) ( *atas request -nya aku menambahkan beberapa cerita yang masih dia ingat* ) *** Because of Art Kami dipertemukan saat duduk di kelas 1 Tsanawiyah, aku dan dia sama-sama duduk di kelas 1C. Anak-anak di kelas unggulan ini rata-rata hampir sama. Perfeksionis, rajin belajar, pengen nilai tinggi dan sangat kompetitif. So bored.  Sampai akhirnya aku ketemu Nida yang suka menggambar saat kami ditugaskan membuat mading kelas. Aku akui, dia lebih jago. Makanya sampai kami tamat, dia tetap menjadi Ketua Dekorator sedangkan aku wakilnya, hehehe... Sempat terpisah waktu kelas 3 SMP. Karena rada bandel dan gak serius belajar, aku sempat turun ke kelas 3E sementara Nida tetap di 3C. Tapi justru ini membawa hik

Jangan Terlambat Mengatakannya

Seorang lelaki duduk bersila, di depannya berbaring seorang perempuan. Matanya menatap nanar. Kadang ia bangkit lalu pergi, kemudian saat orang-orang mulai sepi ia kembali lagi. Begitupun, ketika hari mulai berganti, ia terlihat tidak tidur sama sekali. Matanya pun sudah membengkak. Di antar setengah kesadaranku, sayup-sayup kudengar suara yang sangat menenangkan hati. Aku berusaha menebak, tapi sosok lelaki itu adalah satu-satunya yang tergambar di kepalaku. Aku melanjutkan tidur, sedang lelaki itu melanjutkan lantunan suara nan menenangkan tadi. Oh ya aku belum mengatakannya, lelaki itu adalah Uwak dan perempuan yang berbaring itu adalah istrinya, lebih tepatnya almarhumah istrinya. *** Mungkin sepanjang hidupnya Uwak bukanlah seorang lelaki yang romantis, tapi entah kenapa hari itu, hari dimana kekasihnya pergi, ia berubah menjadi satu dari lelaki romantis yang pernah kutemui. Masih teringat jelas bagaimana Uwak menangis di depan piring makannya. Uwak bilang, "Biasany