Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2016

Pentingnya Membangun Generasi Qurani di Era Digital

Gambar
Ini adalah sebuah pengalaman pribadi saya di penghujung tahun 2015, waktu itu... "Setelah menunaikan sholat Zuhur, saya kembali ke tempat tadi, sebuah tempat yang cukup nyaman untuk menulis. Meja saya sudah ditempati orang lain, jadi saya menunggu saja di kursi baca. Saya memperhatikan segerombolan anak kecil yang berjumlah sekitar 4 orang, bolak-balik saling melirik layar komputer temannya. Melihat gerak-geriknya, saya jadi penasaran. Lantas saya berjalan ke belakang kursi salah satu dari mereka. Alangkah terkejutnya saya saat mendapati laman yang sedang dibuka anak berbaju putih berpostur kurus ini! Ia membuka sebuah laman profil facebook milik wanita dewasa lantas asyik scrolling foto-foto perempuan tersebut. Lalu rekannya datang, mereka memilih similar friend yang ada di profil tersebut. "Coba buka ini, cantik..." Begitu kata temannya menunjuk salah satu profil perempuan. Astaghfirullah! Panas dada saya dibuatnya! Temannya yang

Hijrah Mas Gagah dari Lembaran Buku ke Layar Sinema

Gambar
Ketika Mas Gagah Pergi the Movie | Official Poster Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) adalah sebuah karya fenomenal Helvy Tiana Rosa (salah satu pendiri Forum Lingkar Pena ) yang bertahan lebih dari 22 tahun dalam menginspirasi kaum muda. KMGP juga disebut-sebut sebagai karya yang mempengaruhi gerakan dakwah di Indonesia (Yo Nonaka, peneliti asal Jepang) bisa dibilang sosok Mas Gagah dijadikan role model ikhwan pergerakan di Indonesia. Perjuangan mengangkat buku KMGP ke layar sinema tidaklah mudah. Pernah akan difilmkan namun ternyata gagal, ‘dipinang’ oleh beberapa PH besar tapi ingin menghilangkan beberapa unsur, sampai akhirnya sepanjang tahun 2015 yang lalu, Helvy Tiana Rosa menggagas KMGP lewat Crowd Funding , yaitu gotong royong untuk suatu proyek idealis. Ditulis pertama kali pada tahun 1992, KMGP telah banyak mengalami revisi termasuk pada filmnya. ‘Hijrahnya’ Mas Gagah ke dalam film memang terbilang tidak mudah. Umumnya, buku yang diangkat ke dalam film lebih banya