Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

Ikut Tadarus Sastra FLP Sumut? BAHAYA!

Gambar
Kalau kamu mau ikutan Tadarus Sastra dari FLP Sumut di Ramadhan kali ini, kamu harus tau bahayanya ikutan kegiatan ini. Bahaya Pertama : Kamu Akan Membahayakan Penulis-Penulis Lain Ya, kamu bisa membahayakan penulis lain karena setelah ikutan Tadarus Sastra kamu jadi pesaing baru bagi penulis lainnya! Kamu akan tahu trik menulis yang keren, sampai trik-trik untuk menembus media lokal maupun nasional. Kamu akan jadi pesaing baru di lomba tulis-menulis! Kamu akan berani mempublikasikan tulisanmu! Itu bahaya... Bahaya Kedua : Kamu Akan Mudah Menjadi Anggota FLP Sumut Jadi, di bulan September nanti, FLP akan kembali merekrut anggota baru yaitu Angkatan 6. Ini pengalaman pribadi saya, waktu ikut rekrutmen Angkatan 5, saya agak tercengang dengan soal-soal tes yang diajukan. Sementara beberapa peserta lain malah anteng-anteng saja. Setelah saya tanya ternyata mereka udah ikutan Tadarus Sastra! Jadi sebagian soal tes itu sudah disampaikan saat Tadarus Sastra. Aihh, kalau kamu

Tadarus Sastra 2014 : "Saatnya Jadi Penulis!"

Gambar
Daftar Tadarus Sastra? Ketik DAFTAR_TS_NAMA LENGKAP_FIKSI/NONFIKSI_GELOMBANG kirim ke CP : 081260889393 (Putri) | 085270596304 (Teguh)   Assalamualaikum sahabat semua... Sudah punya rencana Ramadhan ini mau ngapain? Kalau berdiam diri aja, sayang dong Ramadhannya enggak termanfaatkan dengan baik... Menuntut ilmu itu hukumnya fardhu loh bagi tiap muslim dan muslimat So, bayangin kalo kewajiban itu kita tunaikan di bulan Ramadhan. Kebayang nggak berkahnya kayak apa? Pahalanya setumpuk apa? Wallahu a'lam... Yuk! Isi Ramadhanmu dengan bergabung di TADARUS SASTRA 2014! Ini adalah agenda tahunan yang dilaksanakan oleh Forum Lingkar Pena (FLP) Sumatera Utara. Hanya dalam seminggu kamu akan dilatih menjadi penulis! Ini enggak bohong! Beneran cuma seminggu... Pilih waktunya : GELOMBANG I  : 7 - 12 JULI 2014 ( Pagi ) 09.00 - 11.00 WIB GELOMBANG II : 14 - 18 JULI 2014 (Sore) 14.00 - 16.00 WIB Cocok waktunya? Tempat : Jl. Sei Deli Gg. Sauh No. 18 Y ( dekat kam

Khaaliy...

Ini bukan nama seseorang, tidak juga memiliki arti yang baik. Khaaliy artinya kosong. Ya, berulang kali aku katakan bahwa Menulis adalah terapi jiwa, maka izinkanlah aku menulis untuk menerapi jiwa ini. Bukannya sedang sakit jiwa, tapi ada kalanya menyembuhkan yang sedikit ini jauh lebih baik ketimbang saat ia menumpuk dan semakin membesar nanti. Khaaliy, Ada ruangan kosong di dalam hati yang belakangan ini berteriak-teriak minta diisi. Jika aku manusia yang tidak bertuhan, tentulah saat ini aku sudah kelimpungan. Tapi Allah ta'ala, Tuhanku yang Maha Baik ini senantiasa melembutkan hatiku supaya aku tidak merasakan sakitnya teriakan-teriakan dari dalam. Tuhanku yang Maha Penyayang ini senantiasa menguatkan langkah untuk tidak menyentuh Zona Haram, Pacaran. Tuhanku yang Maha Pengampun ini tak pernah lepas membimbingku agar tidak dibutakan cinta imitasi yang senantiasa berseliweran di depan mata. Tapi saat ini, izinkanlah kusampaikan teriakan area hatiku yang kosong ini aga

Bisa Apa

Ingin kucipta sebait lagu Untuk dirimu Tapi tak kuasa Sebab jemariku terlalu kaku menggesek biola Sebab jemariku terlalu kaku memetik senar gitar Ingin kulukis di atas kanvas Gurat wajahmu yang indah itu Tapi tak mampu Sebab warna ini telah memudar Sedang kuasku tak lagi lihai berputar Dan... Aku bisa apa? Entah itu untuk melengkapimu Entah itu untuk mengisi hidupmu Dan... Aku bisa apa? Adakah kekuranganku bisa kau terima sebagai sebuah Kebisaan ?

Cinema 21 : Ulang Tahun Rasa Teater

Gambar
3 Juni 2014. Peringatan hari lahirku yang ke 21. Ya, mencapai angka 21 adalah pencapaian waktu yang wajib disyukuri serta peringatan usia yang wajib direnungkan pula. Pendewasaan, sesuatu yang harus dijalani. Ulang tahun kali ini memang agak beda. Aku sebagai empunya badan sebenarnya merasa bahwa ulang tahun itu sekedar peringatan, jadi tak mau berheboh-heboh ria karena sudah melewati angka 20. Usia matang yang harusnya tak ada waktu untuk bermain lagi. But, its my 21's birthday, feel like in cinema... Pagi dibuka dengan ayah yang datang mengetuk pintu kamar, seperti biasa membangunkan untuk sholat subuh. Ritualnya selalu sama, tapi aku tetap suka. Saat bangun dan berjalan menuju pintu, ayah ngucapin selamat ulang tahun dan mencium keningku. Sweet~ Pagi pun berjalan seperti biasa. Mandi, sarapan terus siap-siap ngajar TK. Kebetulan hari Selasa memang jadwalku untuk mengajar kelas lukis. Selesai ngajar, aku menuju ke kampus. Sampe kampus, si Karin nelpon nanyain posisi. Katany

Menghayati Lagu Cicak di Dinding

Gambar
Cicak, cicak di dinding Diam-diam merayap Datang seekor nyamuk Hap! Lalu ditangkap Mari sejenak kita menghayati lagu "Cicak di Dinding" Ya, lagu ini memang bukan lagu nasional tapi ada suatu makna yang terkandung dalam liriknya. Tentang sesuatu. Tentang proses menjemput rezeki dan proses rezeki datang kepada kita. Sungguh, menjemput rezeki jauh lebih mudah ketimbang perjalanan rezeki itu menuju kita. Dalam lagu ini, nyamuklah yang datang kepada cicak, bukan cicak yang mengejar nyamuk. Logika kita sebagai manusia tentu akan menganggap 'perburuan' si cicak adalah sesuatu yang mustahil. Mungkin saat posisi kita sebagai cicak, kita bisa saja protes terhadap Sang Pencipta. Bagaimana tidak? Seekor cicak hanya menempel di dinding namun ditakdirkan makanan untuknya adalah serangga kecil yang bisa terbang kesana kemari. Adakah cicak bisa terbang? Tentu sulit baginya mendapatkan makanan.