Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

Agama Juga yang Jadi Jaminan

Akhir-akhir ini banyak banget kasus yang terjadi dimana rasa-rasanya tidak masuk akal. Sebut saja tewasnya dua model cantik dengan cara yang sadis dan tidak manusiawi, kemarin juga ada seorang wanita yang memotong alat vital pasangannya. Ini gila. Sungguh-sungguh gila! Kerjaan makin aneh-aneh, hati nurani sudah tidak ada. Fiuh~ Rasanya sangat bersyukur hidup di dalam Islam, yang segala sesuatu sudah diatur dengan sempurna di dalamnya. Bersyukur sekali Islam mewajibkan jilbab untuk wanita karena dengannya Allah jamin keselamatan diri serta untuk dikenali. Ternyata benar janji Allah itu. Beberapa kejadian menghebohkan di Indonesia menjadikan wanita-wanita tak berjilbab sebagai korbannya. Naudzubillah min dzalik ya Allah... Then, PACARAN. Apapun aliran pacarannya, yang namanya pacaran tetap aja haram. Enggak ada toleransi buat yang namanya dosa, toh? Kasus-kasus kriminalitas dan asusila sebagian besar bisa dipastikan karena hubungan percintaan yang tidak halal itu. Pacaran, selingkuh,

Marrying Korean? Think More!

Gambar
Everything about Korea pasti jadi pembicaraan hangat saat ini. Apapun itu kalau soal Korea pasti ramai saja. Artis, musik, drama, fashion, sampai makanan Korea selalu jadi bahasan menarik. Anehnya banyak sekali yang memimpikan menikah dengan orang Korea. *Keadaan yang sama dengan demam F4 (Tao Ming Tse, dkk) yang memunculkan fenomena mencari pasangan dari Taiwan* Ya, siapa yang bisa bohong kalau tampilan mereka sangat menarik (saat ini, dulu tidak). Pas lagi iseng-iseng browsing akhirnya nyasar di salah satu artikel yang pada akhirnya membuat aku penasaran tentang pernikahan di Korea. Yang paling sering aku tanyakan itu, "Kenapa orang-orang Korea lama menikah?" >> Wanita Korea Lama Menikah Bayangkan, di Indonesia menikah di umur 30 aja udah tabu. Laki-laki sih aman, perempuan yang kocar-kacir di ujung tanduk. Nah, di Korea di umur kepala empat pun mereka masih santai untuk menjomblo. Malah kalau ada yang menikah di usia 20-an dianggap terlalu muda. Aduh, di

No Input = No Output

Hampir sebulan enggak nge-blog, vakum banget... Vakum cleaner? Hehe, bukanlah... Kampus lagi libur dua bulan, mulai Juli sebelum puasa kemarin sampai September nanti. Libur emang asyik, tapi kebanyakan libur terasa bikin otak tumpul. Biasanya dapat inspirasi nulis blog dari hasil diskusi, curhat atau apa aja yang bisa di-share, tapi karena liburan yaa otomatis berkurang. Enggak ada rekan yang bisa memancing ide-ide atau pendapat tajam seperti yang biasa kami mulai di kampus. Otomatis terasa blank saat ngebuka blog. No Input = No Output? Ya pastilah, apa yang mau dikeluarkan kalau enggak ada pemasukan? Jadi ingat pesan Ustadz bachtiar Nasir di Dai Muda dulu, "Kalian seperti toko roti, setiap harinya akan ada orang yang membeli roti-roti kalian sampai habis. Kalau kalian tidak mengisi toko dengan roti-roti yang baru maka toko akan tutup. Darimana roti-roti itu? Pasti harus ada tepung, gula, telur dan bahan-bahan lainnya untuk diolah" Yang Ustadz maksud saat itu agar k