Di Web RH


Alumni Raudhah Ikuti DAI Muda Pilihan ANTV


Raudhah (www.raudhah.ac.id). Malam itu, seorang gadis remaja maju ke depan panggung untuk menyampaikan taushiyah. Saat itu, ia menyampaikan tentang pesan kematian dan hubungannya dengan hikmah-hikmah yang terdapat dalam ritual haji. Para penonton terpukau oleh komunikasi yang dilakukannya. Dewan juri memuji ketegagannya dan pembawaannya yang dewasa. Dialah Putri Rizki Ardhina, alumni Raudhatul Hasanah tahun 2010, yang saat ini sedang mengikuti Program DAI Muda Pilihan ANTV.
Usianya masih 18 Tahun. Ia pun masih duduk di bangku semester 3 pada jurusan Komunikasi di Universitas Sumatera Utara. Namun sepertinya, ia tidak ingin kalah dalam penampilan ketika bersaing dengan para peserta lain yang kebanyakan jauh lebih senior dibandingkan dirinya. Hal tersebut diakuinya, salah satunya, adalah manfaat yang ia ambil dari kegiatan ekstrakulikuler yang ada di Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah, yaitu Muhadharah.

Saat redaksi bertanya tentang bagaimana kisah Putri hingga masuk seleksi program tersebut, remaja yang pernah terpilih untuk mewakili Kota Medan dalam Pekan Olahraga dan Seni Daerah Sumatera Utara dalam cabang pidato ini mengakui bahwa motivasinya untuk mengikuti kegiatan tersebut adalah perkataan dari Ust. Syamsuddin, salah satu pengajar di Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah, yang mengatakan bahwa setiap manusia, sejak lahirnya, telah memiliki satu hutang yaitu berdakwah. Sejak mendengar nasihat dari Ustad tersebut, Putri pun bertekad untuk berdakwah dengan cara yang ia mampu.
Pada awalnya, Putri mengaku sedikit tidak percaya ketika pada akhirnya ia lulus seleksi di Kota Medan. Saat itu, ia merasa bahwa ada banyak kesalahan yang ia lakukan saat proses seleksi tersebut. Namun berkat doa yang ia panjatkan dan juga ridho dari orang tuanya untuk mengabdikan diri sepenuhnya dalam dunia dakwah, Putri pun akhirnya lolos dari seleksi meskipun hal tersebut harus dibayar dengan konsekwensi bahwa saat harus pergi ke Jakarta ia pun dikeluarkan dari salah satu organisasi di kampusnya.
“Saya bangga menjadi santri” demikian akhirnya pesan Putri untuk santri-santri yang masih mengenyam pendidikan di pesantren. Menjadi santri bukanlah alasan untuk tidak dapat mengembangkan potensi yang dimiliki. Bahkan, menjadi santri adalah langkah awal untuk mewujudkan impian-impian yang lahir dari pengembangan potensi yang terus diasah. Potensi itu salah satunya adalah public speaking dalam kegiatan muhadharah. [rmh]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertemanlah Seperti Rata-Rata Air

Jangan Suka PHP Orang, Ini Denda yang Harus Dibayar!

Barbie Berjilbab, Potret Muslimah Kita