Sederhana



Sederhana sekali saat aku hanya mengetahui nama dan melihat potret dirimu. Seorang yang biasa saja, tanpa embel-embel apapun. Temanku bercerita tentangmu lalu itu berlalu begitu saja sampai satu hari ingatanku kembali di saat aku bahkan hampir melupakan namamu.

Sederhana sekali saat aku tak menginginkan apapun, tak berharap apapun, tak bernafsu apapun untuk itu. Sekedar mengenal seperti ini, tak perlu bertemu dan berjalan seperti berputarnya bumi.

Sederhana sekali saat kutub selatan bertemu dengan kutub utara sehingga dengan cepat mereka saling tarik menarik. Dua hal yang berlawanan kemudian saling bertarikan. Seperti itu saja.

Sederhana sekali ketika makhluk ciptaan Allah diberi rasa ini, dan begitu sederhananya pula kala aku tak mampu memandangmu lebih.

Sederhana sekali saat aku sendiri tak bisa mengerti apa yang kupikirkan, kurasakan.

Pun, aku tak mengerti mengapa harus menuliskannya.
Toh, aku tidak mengenalmu. Begitupun sebaliknya...
Tapi bukankah tulisan mampu menyambung kata dari lidah yang kelu?
Dengan tulisan, aku sudah melepaskan sedikit belenggu rasa kan?
Rasa-rasanya ini begitu sederhana
Sederhana
Saja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertemanlah Seperti Rata-Rata Air

Jangan Suka PHP Orang, Ini Denda yang Harus Dibayar!

Barbie Berjilbab, Potret Muslimah Kita