Rasanya Dikerjain Tuhan
Ngajak berantem banget gak judulnya?
Hehehe, maaf...
Kenyataannya memang begitu. sering sekali kita merasa tengah dikerjain Tuhan. Dikerjain dalam hal apa? Hohoho, banyak...
Belakangan ini aku merasa sangat-sangat sedang dikerjain Tuhan.
Siapa yang terlebih dahulu kutertawakan kalau bukan diri sendiri? Menyadari betapa 'sok kuatnya'. 'sok hebatnya', 'sok kerennya' diri ini dengan kemampuan yang dimiliki. Padahal status diri ini HAMBA. Kalaupun memiliki kemampuan, itu sifatnya pinjaman dari Allah. Begitu kan?
Beberapa bulan yang lalu, ada seseorang yang sok-sok kuat bertahan di balik lukanya. Seolah-olah sudah sembuh, seolah-olah sudah menyelesaikan masalah. Sok-sokan logis berpikir, bertahan pada prinsip, nilai dan pakem yang sudah dipegang lama. Udahlah sok kuat, giliran punya masalah masih nangis, ngadu juganya ke Allah.
Selain sok kuat, sok hebat juga dia! Seolah-olah harapan-harapannya, rencana-rencananya bisa berjalan sesuai perkiraaannya. Dipikirnya udah rapi kali yang dirancangnya itu, dipikirnya bakal kekgitu lah yang akan terjadi.
Bukan cuma itu, ini orang datang ke Allah. Karena dia tau bahwa Allah sudah tau masalahnya, jadi malu-malu dia cerita ke Allah. Dipikirnya "Allah udah tau, kok..."
Iya, tahankanlah! Bertumpuk-tumpuk semua beban itu dalam hati. Ringsek juganya dia... Pas udah dicurhatkannya semua ke Allah, barulah lega...
Heeee, biarpun Allah udah tau, Allah itu tetap butuh pengakuan kita. Mana ada masalah sama Allah kalaupun kau mau merengek-rengek kayak anak kecil minta permen... Ngapain pula kau malu menangis sama Allah, wong airmata itu juga turun karena izinNya kok...
Jadi sampai satu hari si sok hebat-sok keren ini dikerjain Tuhan!
Entah cemana ceritanya banyak kali kebetulan-kebetulan yang terjadi. Tapi kalo udah banyak itu bukan KEBETULAN lagi, tapi BETULAN. Hahaha...
Rasakanlah itu! Sok-sokan pula... Dikiranya Tuhan nggak punya rencana...
Sekali dieksekusi Tuhan rencana itu, hah! tebengong-bengong dia...
Dibukakan Tuhan semuanya, diselesaikan Tuhan beberapa masalahnya hanya melalui satu pintu. Hahaha... sekali lagi kita harus menertawai orang itu!
Bilang sama dia, "Kau pikir udah jago kalinya kau menjalani hidup ini?:
Memang cocok kali dia dikerjain Tuhan. Ada bandal-bandalnya anak itu memang...
Giliran udah terbuka semua, baru anak itu ngetawain kebodohannya sendiri. Barulah terjawab kenapa Allah ngasih masalah A, masalah B, masalah C di waktu yang berbeda-beda? Kenapa sekarang baru selesai dan bukan dulu? Kenapa harus terjadi masalah dengan si A, si B? Kenapa harus bertemu si A, si B? Kenapa ada halangan saat menyelesaikan masalah itu?
Terjawab sudah...
Baru tau rasa anak ini, kan?
Baru setelah semua itu selesai nggak bisa bilang apa-apa anak itu kecuali ngomong "Allah Maha Baik" sama "Rencana yang cantik..."
Hahahahay!
Aduh, rasanya dikerjain Tuhan tuh
PLONG!
Sekaligus menyadarkan diri sendiri juga bahwa kemampuan kita nggak ada apa-apanya loh...
Takdir Allah juga yang bekerja di dunia ini...
Hehehe, maaf...
Kenyataannya memang begitu. sering sekali kita merasa tengah dikerjain Tuhan. Dikerjain dalam hal apa? Hohoho, banyak...
Belakangan ini aku merasa sangat-sangat sedang dikerjain Tuhan.
Siapa yang terlebih dahulu kutertawakan kalau bukan diri sendiri? Menyadari betapa 'sok kuatnya'. 'sok hebatnya', 'sok kerennya' diri ini dengan kemampuan yang dimiliki. Padahal status diri ini HAMBA. Kalaupun memiliki kemampuan, itu sifatnya pinjaman dari Allah. Begitu kan?
Beberapa bulan yang lalu, ada seseorang yang sok-sok kuat bertahan di balik lukanya. Seolah-olah sudah sembuh, seolah-olah sudah menyelesaikan masalah. Sok-sokan logis berpikir, bertahan pada prinsip, nilai dan pakem yang sudah dipegang lama. Udahlah sok kuat, giliran punya masalah masih nangis, ngadu juganya ke Allah.
Selain sok kuat, sok hebat juga dia! Seolah-olah harapan-harapannya, rencana-rencananya bisa berjalan sesuai perkiraaannya. Dipikirnya udah rapi kali yang dirancangnya itu, dipikirnya bakal kekgitu lah yang akan terjadi.
Bukan cuma itu, ini orang datang ke Allah. Karena dia tau bahwa Allah sudah tau masalahnya, jadi malu-malu dia cerita ke Allah. Dipikirnya "Allah udah tau, kok..."
Iya, tahankanlah! Bertumpuk-tumpuk semua beban itu dalam hati. Ringsek juganya dia... Pas udah dicurhatkannya semua ke Allah, barulah lega...
Heeee, biarpun Allah udah tau, Allah itu tetap butuh pengakuan kita. Mana ada masalah sama Allah kalaupun kau mau merengek-rengek kayak anak kecil minta permen... Ngapain pula kau malu menangis sama Allah, wong airmata itu juga turun karena izinNya kok...
Jadi sampai satu hari si sok hebat-sok keren ini dikerjain Tuhan!
Entah cemana ceritanya banyak kali kebetulan-kebetulan yang terjadi. Tapi kalo udah banyak itu bukan KEBETULAN lagi, tapi BETULAN. Hahaha...
Rasakanlah itu! Sok-sokan pula... Dikiranya Tuhan nggak punya rencana...
Sekali dieksekusi Tuhan rencana itu, hah! tebengong-bengong dia...
Dibukakan Tuhan semuanya, diselesaikan Tuhan beberapa masalahnya hanya melalui satu pintu. Hahaha... sekali lagi kita harus menertawai orang itu!
Bilang sama dia, "Kau pikir udah jago kalinya kau menjalani hidup ini?:
Memang cocok kali dia dikerjain Tuhan. Ada bandal-bandalnya anak itu memang...
Giliran udah terbuka semua, baru anak itu ngetawain kebodohannya sendiri. Barulah terjawab kenapa Allah ngasih masalah A, masalah B, masalah C di waktu yang berbeda-beda? Kenapa sekarang baru selesai dan bukan dulu? Kenapa harus terjadi masalah dengan si A, si B? Kenapa harus bertemu si A, si B? Kenapa ada halangan saat menyelesaikan masalah itu?
Terjawab sudah...
Baru tau rasa anak ini, kan?
Baru setelah semua itu selesai nggak bisa bilang apa-apa anak itu kecuali ngomong "Allah Maha Baik" sama "Rencana yang cantik..."
Hahahahay!
Aduh, rasanya dikerjain Tuhan tuh
PLONG!
Sekaligus menyadarkan diri sendiri juga bahwa kemampuan kita nggak ada apa-apanya loh...
Takdir Allah juga yang bekerja di dunia ini...
Komentar
Posting Komentar