Surat Untuk Anakku
Kata orang anak tidak boleh dipetikemaskan
Kata orang anak tidak
bisa tinggal dalam sangkar meski terbuat dari emas
Terserahlah apa kata
orang tapi ibumu ini akan membuatkan sangkar, yang didalamnya kau akan terjaga
dengan baik. Dunia semakin gila dan kau tidak boleh ikut gila, Nak…
Tenanglah, ibumu tidak
akan mengekangmu sehingga kau tidak bisa keluar dari sangkar. Tapi ibu yang
akan pilihkan material untuk membangun sangkarmu.
Saat ini ibu menonton
acara televisi semakin merusak. Ibu mempelajarinya setiap hari di kampus. Ibu
mulai khawatir tentang masa depan media yang akan mempengaruhi masa depanmu
juga. Ibu membuat keputusan, maaf tapi kau tak bisa menonton televisi. Kotak
hidup itu akan memenuhi kepalamu dengan gaya hidup duniawi yang berporos pada
harta dan tahta, keduanya bisa saja menghancurkan kita secara perlahan. Tapi
kau takkan buta informasi, ibu yang akan memilihkan informasi apa yang boleh
kau serap dan berguna bagi kematangan berpikirmu. Itu yang ibu sebut sangkar…
Ibu pun mulai khawatir
dengan gadget-gadget yang mereka sebut ‘smart’ tapi ternyata tidak cukup
membuatmu menjadi ‘smart’. Apapun namanya ibu tidak akan mengenalkanmu pada
benda tersebut sebelum kau mengerti benar kegunaan dan manfaat yang bisa kau
raih dari barang-barang itu. Karena kenyataanya banyak penyakit social yang
mulai bermunculan dari kecanduan terhadap gadget. Itu yang mereka sebut
‘smart’? Tidak, nak… Ibu takkan memberi kesempatan untuk menjadi ‘smart’ versi
mereka.
Jauh dari semua itu,
Ibu ingin memberimu sangkar terbaik. Sebuah sangkar yang desainnya modern,
nyaman dan aman untukmu. Tahukah kau apa sangkar itu? Ia bernama Islam. Sampai
tuapun kita tetap harus tinggal di dalamnya. Sampai matipun kita harus di
dalamnya. Orang bilang belajar agama akan menjadikan kita kolot. Tidak, Nak…
Dengar kata ibu ini, Islam memberikan kesempatan seluas-luasnya kepadamu
sebagai manusia untuk mengeluarkan potensi apapun yang kau punya. Tapi Islam
jugalah yang akan menjaga dirimu dari perbuatan jahat yang merusak. Tidak hanya
yang dapat merusak dirimu tapi juga merusak negaramu, duniamu.
Dan kau tahu
siapa dibalik Islam yang sempurna itu? Dialah Allah Subhaanahu wa Ta’ala, yang
menciptakan kita semua dan dengan penuh cinta mengatur hidup kita semua. Itulah
sangkarmu yang terbaik, Nak… Keridhoan Allah dan naungan Dinu-l-Islam…
Semoga kita
dipersatukan di surgaNya kelak, Nak… Dalam kebaikan dan sebagai pengikut
Muhammad yang dipilihnya untuk mendapat syafaat…
ada petuah bijak yang mengatakan, "Seseorang tak akan pernah tahu apa itu terang, sebelum dia tahu apa itu gelap." Dunia tidak hanya soal titik terang, kadang kita juga harus menghadapi ruang gelap kehidupan :)
BalasHapusMakasih buat nasihatnya Mas :)
BalasHapus