Tentang 'Bunda'
Rumah itu, tak akan kusebut namanya. Hanya saja aku biasa memanggilnya 'Bunda'. Siapa 'Bunda'? Maaf, aku tak menyebutkan apa 'Bunda'? Karena bagiku rumah 'Bunda' bukanlah sebuah bangunan kecil yang letaknya di belakang 'tetangga' dan seringkali orang dan surat salah alamat. 'Bunda' juga bukan sekedar bangunan yang dua kali seminggu penuh sesak, sempit dan panas sehingga kipas angin menjadi rebutan layaknya barang diskonan. 'Bunda' adalah waktu-waktu dimana kita merasakan begitu banyak kebahagiaan juga kesedihan. Hai 'Bunda', maafkan aku yang pergi darimu. Kurasa aku bukan durhaka, hanya saja kesempatan tak berpihak untukku lagi 'Bunda'... Aku sempat sambangi 'Bunda' sebelum pergi, maka aku bukan lari. Bukan minggat. Aku masih sayang engkau apa adanya. Aku juga bukan anak patuh 'Bun', seringkali merugikanmu, seringkali tak menyukaimu, seringkali lari karena penyakit 'galau', dan tak jara...