Selamat Datang Pemuda Qurani, Generasi Tak Tergoyahkan!

Tips Mencari Jodoh Islami dari UBN

Dalam seminar ini UBN menyisipkan pendidikan pra-nikah alias tips cari jodoh untuk kita. Sebelumnya, Ustadz meminta kami untuk berdiri dan bersama-sama membuat resolusi, ikrar Generasi Anti Pacaran. Bunyinya kurang lebih begini :

"Kami generasi muda Islam tidak ingin menghinakan diri kami dengan pacaran! Karena kami meyakini bahwa haramnya pacaran sama dengan haramnya babi”

Ikrar ini sedikit banyaknya menampar-nampar sekaligus mencabik-cabik beberapa aktivis pacaran yang duduk di sekitar saya. Entah karena malu atau takut karena ikrarnya bertolak belakang dengan aktivitasnya.

Generasi saat ini adalah generasi Beng-beng. Apa itu generasi Beng-Beng?

Itu loh, inget nggak iklannya “Beng-beng memang satuuu... Makannya tak samaaa... Haruskah kita lantas pisah, meski sama-sama suka Beng-Beng...”

Ya gitu itu, generasi picisan perkara cinta. Rusaknya generasi muda zaman sekarang "Tidak pandai menempatkan rasa cinta" mereka mencintai tandingan-tandingan selain Allah.

Apalagi yang tukang gombal itu, halaaah... itu loh yang ngomongnya :

"Dek, untukmu lautan akan ku seberangi, samudera akan ku lintasi"

Jawab aja : "Seberangi saja halaman rumahku dan taklukkan bapakku. Tak usah melintasi samudera, datangi saja KUA"

Hok! Kisut seketika deh si Tukang Gombal~

Mbakyu, Perempuan akan menjadi mahal jika menjaga kesuciannya demi agamanya. Inget loh ya... Yang rugi banyak itu perempuan. Gimana mungkin orang memuliakanmu kalau kamu belum memuliakan dirimu sendiri, mbak?

Kisah Najmuddin Mencari Jodoh

Tersebutlah Najmuddin (amir Tikrit) yang belum juga menikah. Lantas saudaranya, Asaduddin mencarikannya perempuan dari keturunan sultan. Cantik, dari kalangan terhormat, kaya raya dan sholehah. Tetapi Najumuddin menolak, ia berkata :

“Wanita itu tidak cocok untukku. Aku menginginkan wanita shalehah yang akan menggandeng tanganku menuju jannah dan akan melahirkan seorang anak yang ia didik dengan baik hingga menjadi seorang pemuda dan ksatria yang akan mengembalikan Baitul Maqdis ke dalam pangkuan kaum muslimin.”

Asaduddin heran, dia bingung bagaimana mungkin menemukan wanita seperti itu.

Tapi Najmuddin sekali lagi menjawab : “Barang siapa yang mengikhlaskan niatnya hanya kepada Allah, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepadanya.”

Suatu hari Najmuddin duduk bersama seorang syaikh di mesjid, tiba-tiba dari balik tabir ada suara seorang pemudi. Dia menjelaskan alasannya menolak lelaki yang dipilihkan gurunya. Padahal lelaki itu punya kedudukan dan ketampanan. Tapi perempuan itu lantas berkata : “Tuanku asy-syaikh, aku menginginkan seorang pemuda yang akan menggandeng tanganku menuju jannah dan aku akan melahirkan seorang anak darinya yang akan menjadi seorang ksatria yang bakal mengembalikan Baitul Maqdis ke dalam pangkuan kaum muslimin.”

Ucapan yang persis sama! Saat itu juga Najmuddin menyatakan keinginannya untuk menikahi permepuan di balik hijab tersebut. Dari keduanya lah kelak terlahir seorang pejuang tangguh yang telah termasyhur namanya, Shalahuddin al-Ayyubi!

Luar biasa sekali. Saat mendengar cerita ini saya bergetra! Semacam mendapat suntikan untuk memperjuangkan niat menikah sebab lillah, sebab ingin menegakkan agama Allah. Dan segala kerisauan itu hilang seketika. Hai, mblo... Ikrarkan dalam diri, mintakan pada Allah seperti pinta Najmuddin dan istrinya sehingga keduanya dipersatukan dalam sebuah niatan suci.


Etika Kita Terhadap Al-Quran

Tau nggak,di Indonesia tuh yang paling kasihan surat Yaasin sama Ayat Kursi.

Bayangkan, surah Yasin identik dengan lonceng kematian, sementara Ayat Kursi dijadikan pengusir setan.

Saya suka aneh ngeliat orang yang kalau dibilangin “Aku bacakan Yaasin yaa...” terus dia langsung bilang “Amit-amit...”

Lha? Saya sebagai orang yang hidup, saya merasa bahagia sekali kalau ada yang mau membacakan Yaasin. Karena yang saya pelajari, Yaasin itu penyembuh bagi yang sakit, penghibur bagi yang sehat. Sedang bagi mayyit, ia adalah hadiah. Nah lo? Kenapa nolak dibacain Yaasin?

Sementara itu, waktu ayat kursi itu diturunkan, mahkota para raja setan tumbang, setan-setan lari tunggang langgang karena kemuliaan ayat ini. Tapi bukan dijadikan pengusir setan semata, dong~

Banyak kok faedah dan fadhilah lainnya dari surat Yaasin.


Bagaimana etika kita terhadap Al-Quran?

1.       Kalau ingin dapatkan getaran kesucian Al Quran, sucikan dulu dirimu, lalu lebih baik lagi membaca Al-Qur'an sambil menghadap ke kiblat

2.       Berikan setiap hurufnya hak
Nih, tentang pentingnya tahsin saat baca Al-Qur'an. Jangan rebut hak setiap hurufnya. Nyanyi Indonesia Raya saja harus jelas artikulasinya, apalagi baca Qur'an. Kalau kita baca Qur'an sambil nguap lah, atau ceracau-ceracau gak jelas kayak bayi lagi bubbling gitu lah, itu namanya tidak sopan terhadap Qur'an.

3.       Bacalah Quran di prime time
Ingat doa setelah tilawah? "Warzuqnaa tilawatahu ana'a-l'layli wa adro'a-n-nahar" yang artinya "Rezekikanlah kepada kami tilawah Al-Qur'an di waktu malam dan siang"
Nah itu dia prime timenya tilawah Quran! Jadi sesibuk apapun dirimu, jangan lupa luangkan waktu bersama QUr'an. Bukan sisihkan waktu yaa... Masa tilawah Qur'an pakai waktu sisa? duh!
Minimal 1 jam per hari jangan lupa bersama Al-Qur'an

4. Sediakan waktu khusus
Ada pertanyaan nih dari seorang peserta, gimana cara menghindari riya' saat kita membaca Al-Qur'an di depan umum? Soalnya takut dikata-katain orang atau takut menimbulkan riya dalam diri pembacanya. Nah, saran dari UBN demi menghindari riya', sediakan waktu khusus bersama Al-Qur'an. Contohnya, Ustadz Bachtiar bilang beliau selalu suka perjalanan jauh. Kalau di Jakarta, macet adalah waktu favoritnya. Karena disitulah waktu yang nyaman untuk menambah serta muroja'ah hafalannya. Manfaatkan waktu dengan baik, yuk...
Oh ya, satu lagi. Terhadap orang yang membaca Qur'an di depan umum, kita nggak boleh suudzhon ya... Dia tidak berniat pamer, justru sedang mensyiarkan Al-Qur'an. Nah buat yang baca Qur'an di depan umum juga jangan takut, digoda setan itu pasti. Yang penting lawan terus dengan cara baca Ta'awudz dan konsisten lah dalam ibadah.
Ada 2 Ibadah yang setan nggak rela kita khusyuk di dalamnya adalah sholat dan tilawah
Kenapa? Karena itu adalah momen-momen terdekat kita dengan Allah
Awalnya memang akan diganggu terus tapi tetap istiqomah. Baca taawudz jangan berhenti, jangan biarkan setan menang dan berbahagia

3 komponen yang harus diaktifkan agar kita terbina bersama Al-Qur'an :
1. Apabila mendengarnya Qolbu akan hidup
2. Telinga tunduk pada nasihat Al-Qur'an dan mau melaksanakannya
3. Mata menjadi saksi kebenaran Al-Qur'an

Pairing your iman with Quran!
Gimana mungkin koneksinya bagus kalau belum pairing? Jadi jangan lupa untuk tetap terkoneksi dengan Al-Qur'an yaa...

Tadabbur, Menyelami Kedalaman Al-Qur’an Menemukan Mutiaranya

Ada beberapa tingkatan dalam mempelajari Al-Qur'an
Pertama, membaca.
Kedua, memahami artinya (tafsir)
Ketiga, menghafal (Tahfizh)
Keempat, tadabbur.

Tadabbur itu seperti seseorang yang ingin mengambil mutiara di dasar laut. Tidak bisa hanya berdiri di tepi laut kemudian melihat ke dalam, tidak akan pernah bisa. Tetapi dia harus menyelam sangat dalam sampai menemukan mutiaranya, itulah Tadabbur.
Seperti yang disebutkan dalam Qur'an, : "Afalaa yatadabbaruuna-l-Qur'an?" "Apakah mereka tidak mentadabburi Qur'an?"
Hayo, coba dijawab... Kenapa nggak tadabbur Qur'an? Padahal Al-Qur'an adalah sumber semua ilmu.

contohnya, ada yang tau nggak :
a. Mana yang duluan diciptakan? Langit apa bumi?
b. Mana yang duluan diciptakan? Siang atau malam?

Kalau belajar Al-Qur'an pasti tahu jawabannya.
a. Jawabannya Langit. Perhatikan setiap ayat penyandingan langit dengan bumi, mana yang duluan disebutkan? Langit kan?
b. Jawabannya Malam. Perhatikan setiap ayat yang menyandingkan siang dengan malam, (doa tilawah Qur'an di atas tadi contohnya), Malam disebutkan lebih dahulu.

Penciptaan itu akan menjelaskan siapa sesungguhnya penciptanya. Digunakan kata KHALAQA yang artinya menciptakan yang tiada menjadi ada tanpa contoh.
Siapa yang bisa melakukan ini, hanyalah Allah Subhaanahu wa Ta'ala.

Seperti penciptaan manusia, ya emang awalnya manusia bukan dari monyet seperti teori Darwin.

Darwin meneliti manusia lewat fosil sementara Al-Qur'an sangat netral dalam membahas penciptaan manusia. Contohnya dalam surah Al-Alaq kenapa manusia dicipta dari segumpal darah? Karena ternyata setelah ditanya pada dokter, darah mewakili sebagian besar tubuh manusia hampir 80%. Itulah kenapa orang periksa darah untuk tahu kondisi kesehatannya



Beginilah seharusnya Generasi Qurani

Ibrahim itu satu orang tetapi kualitasnya satu umat.
Seperti inilah seharusnya generasi yang akan kita bentuk. Mendidik satu orang yang dapat memimpin satu generasi atau satu umat.

Seperti Zaid bin Tsabit, dia ingin ikut perang, waktu itu ia masih kecil bahkan pedang yang dibawanya pun lebih tinggi dari tubuhnya. Dia tidak bisa ikut perang, akhirnya ibunya memberi alasan dengan mengatakan bahwa Rasul cinta sama pemuda yang sangat mencintai dan mendalami Al-Qur'an. Hal ini memotivasi Zaid untuk belajar Al-Qur'an lebih dalam lagi agar mendapat izin dari Rasulullah.
Ketika Quran sudah masuk mindset, attitude dan behavior lihatlah kesuksesan Zaid! Dia menjadi tim content dakwah Rasulullah, dia cerdas dan cepat menguasai bahasa asing. Dakwah Rasulullah sangat terbantu dengan kecerdasan Zaid yang luar biasa.
Apa kunci suksesnya? Qur'an sudah berhasil masuk ke dalam mindset, attitude dan behavior seorang Zaid.

Karena yang membuat mulia bukanlah keturunan melainkan karena mengajarkan ilmu-ilmu Allah.

Sholat Shubuhnya dijaga, jangan sampe sholat Dhuha pakai Qunut alias Shubuh kesiangan
Yang laki-laki sholatlah di mesjid, kalau sholat jamaah tapi masih di rumah, selamat menjadi lelaki sholehah!

Bagaimana mungkin bisa lebih sukses dari orang lain kalau sholatnya sama kayak orang lain. Kalau gitu tambah sholatnya, perbanyak sholat sunnah, perbanyak tilawah

Qiyamullail artinya dilakukan sebelum tidur

Tahajjud artinya setelah tidur

Demo itu beda sama nahi munkar. Kalo Nahi munkar gak gampang gembos sama nasi bungkus ataupun sogokan lain


Menyoal Terorisme

Kesalahan di Indonesia, para ulama tidak clear menjelaskan makna jihad sesungguhnya sehingga yang ada adalah jihad-jihad nggak tamat ngaji yang akhirnya membentuk stereotip negatif tentang Islam.

Lantas apakah kita tidak boleh garang? Ya tidak juga!

Masa iya saat perang kita nggak garang? Terus kalau mau perang izin dulu, "Permisi, saya tusuk ya..." atau "Maaf kita perang dulu ya..."

Yaelah gimana musuh bisa takut???

Jadi kita perlu yang namanya Show Off force, Getarkan hati musuh!

Para pendusta agamalah yang membuat kita menjadi lemah. Kita dijadikan lemah, daripada berkonflik akhirnya mengalah terus mengiyakan yang salah, terpaksa menerima yang salah. Kalau pemuda muslim 1 lawan 2 terus mundur, itu banci! Harusnya 1 lawan 10 pun jangan mundur!

Marah saat perang adalah qital yang diperkenankan

Tampilkan izzah

Pelajari kandungan surah Al-Adiyat sebagai strategi perang

Komentar

  1. masyaAllah, makasih ya udah ingetin aku menjadi lelaki sholehah, berarti agak keperempuanan hahaha

    BalasHapus
  2. ih... jadi bertambah-tambah sesal gak bisa bahasa arab. sussahh

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertemanlah Seperti Rata-Rata Air

Jangan Suka PHP Orang, Ini Denda yang Harus Dibayar!

Barbie Berjilbab, Potret Muslimah Kita