Peperangan Paling Sulit

Mari kuberitahu peperangan yang paling sulit.
Bukan perang dunia. Bukan perang saudara. Bukan perang Timur dan Barat.
Peperangan ini...

Antara PERASAAN dan LOGIKA

Kedua kubu ini seringkali ribut, entah saling menimpali, entah saling konfrontasi.
Sekali waktu keduanya bertukar peran. Jadi malaikat, jadi setan. Jadi setan, jadi malaikat.
Selalu. Tidak pernah kompak.

Perasaan sering mendayu-dayu, menawarkan pernak-pernik kehidupan yang senantiasa lekas dihadang logika.

"Ikuti saja hatimu, aku ini bagian dirimu yang paling lembut," Perasaan mencoba merayu.
"Heh! Realistis lah! Hidup tidak selalu indah!" Logika cepat-cepat menentang.
"Tapi hidup juga soal rasa..."
"Halah, hidup butuh realita saja..."

"DIAM!!!"
Aku berteriak.

Kali ini keduanya kompak.
Kompak membandel, enggan mengikuti perintah empunya.
Kompak melahap raga, dalam satu badan yang mereka tinggali bersama.

Begitu, terus begitu.
Kapan kalian bisa berdamai?!

Seseorang memberiku pesan,
"Damaikan keduanya," ujarnya.

Aku masih mencari cara.
Dan keduanya masih enggan berdamai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertemanlah Seperti Rata-Rata Air

Jangan Suka PHP Orang, Ini Denda yang Harus Dibayar!

Barbie Berjilbab, Potret Muslimah Kita