Unforgettable Story of Angkatan 25


Wisuda Izkie : Kiri ke Kanan (Rida, Linda, Rika, Izkie, Icha Sofi, Putri) minus Mengky

Ini adalah kisah kami sewaktu masih bersama-sama di satu organisasi Pers Mahasiswa SUARA USU. Setiap kali berkumpul kami selalu mengingat semua kisah-kisah lucu yang pernah kami jalani. Rasanya, menuliskannya adalah satu pilihan tepat untuk mengabadikan kenangan.

***

2010, semester pertama
Puluhan mahasiswa baru yang mendaftar sebagai calon anggota SUARA USU berjejer menunggu panggilan wawancara. Namanya saja anak baru, masing-masing sibuk mengurusi diri sendiri sebab tak banyak kenal dengan calon anggota lainnya. Aku pun sama, aku hanya bersama Sofie, teman sejurusan yang sudah lebih dahulu kukenal di bimbel. Siapa yang tahu, bahwa ini akan menjadi awal dari kisah indah kami...

Sisa-sisa sejarah : Rika, Linda, Mengky, Putri, Icha, Rida | Fotografer : Sofi
2010, magang
Setelah dinyatakan lulus tes wawancara, kami pun menjalani masa magang yang cukup panjang. Sekitar 4-5 bulan dengan berbagai tugas dan kewajiban. Awalnya kami tetap seperti saat pertama mendaftar, sibuk dengan diri sendiri karena tak kenal orang lain. Seleksi alam pun terjadi, satu-satu mulai berguguran. Ada yang datang lalu pergi tak kembali, ada yang pergi lalu datang kembali. Dan kami yang tersisa, tak tahu statusnya apa. Kadang muncul, kadang pergi. Yang jelas seleksi alam telah mempertemukan kami sebagai anak-anak magang yang... yang... emm gak tau bilangnya cemana :D

Kebiasaan Buruk
Setiap kali ngumpul kami selalu menceritakan kebiasaan-kebiasaan buruk kami sebagai angkatan paling bungsu (saat itu). Mulai dari masa magang sampai hampir punya adik angkatan, kelakuan kami tetep bikin ngenes pengurus.

#Kebiasaan buruk 1 : Pura-pura nggak merasa disebut
Setiap kali rapat mingguan (Rabu dan Sabtu) kami sering ditanyai oleh anggota SUARA USU, misalnya "Teman-teman magang sudah paham? Ada yang mau ditanya?" dan dalam hitungan detik kami kompak menundukkan kepala dan melihat handphone!
Fungsinya apa? Agar kami terhindar dari pertanyaan tentang rapat dan dari kewajiban untuk bertanya sesuatu.
Hahahaha! Dulu kami menganggapnya sebagai hal biasa, tetapi waktu anak magang selanjutnya melakukan hal yang sama, kami jadi tahu betapa menyebalkannya kelakuan kami itu!

#Kebiasaan buruk 2 : SMS Operator serasa SMS mesra
Selaku anak magang yang belum mengerti apa fungsi rapat berjam-jam lamanya, kami senang main handphone untuk menghilangkan rasa bosan plus ketidakmengertian kami terhadap rapat. Kami bisa bolak-balik melihat hape, bukan karena ada sms atau main game, tapi hanya untuk ketawa atau senyum seolah-olah ada SMS mesra. Padahal yang dibuka cuma Menu-Pesan-Menu-Pesan :D
Parahnya lagi, kadang-kadang kami cuma membaca pesan terkirim atau pesan masuk yang sudah lama lalu pura-pura tertawa seolah-olah ada yang menarik. Jahiliyah banget nggak sih ini kerjaan! :D

#Kebiasaan buruk 3 : Ngomong lewat SMS
Karena dalam rapat tidak dibolehkan ngobrol, maka kami biasa ngobrol lewat SMS. Hanya, untuk menghemat pulsa, kami tidak mengirimnya melainkan memberikan langsung ponselnya pada orang yang dituju kemudia dibalas di hape yang sama. Jadi wajar saja kalau tangan kami terlihat sibuk mengoper hape kesana-kemari.
Gak ketahuan apa?
Enggak lah! Kan selama rapat kami duduk samping-sampingan. Kadang walaupun udah sempit dan gak muat untuk buat sebarisan, kami memilih untuk buat dua barisan yang penting bisa duduk deket-deketan (kampung banget gak, sih?)

#Kebiasaan buruk 4 : Kompak dalam semua hal
Kompak kok dibilang kebiasaan buruk, Put?
Iya, soalnya kami kompak dalam kebaikan dan keburukan! Hahaha...
- Kompak telat datang rapat karena takut ditanyain tugas yang belum siap. Dan yang udah siap tugasnya pun kompak juga datang telat demi melindungi teman yang belum selesai tugasnya.
- Kompak ngasih alasan pendukung kalau teman kami datang terlambat ke rapat (padahal semua udah sms-san dan sudah tahu apa yang membuat kawan kami terlambat datang, tapi tetap dilindungi)
- Parahnya, kami bisa kompak gak datang rapat! Misalnya lagi males banget, daripada yang datang satu orang dan sisanya kena marah mending kami enggak datang semua. Dan lagi-lagi, kami bisa ngasih alasan yang beda-beda, masuk akal pula padahal udah janjian enggak datang rapat.
- Kompak buat status 'berpacaran' di Facebook saat salah satu teman kami pacaran. Kenapa begitu? Asalnya kami semua jomblo, jadi demi melakukan penyamaran dan melindungi kawan kami, maka kami ikut-ikutan buat status berpacaran semua. Lagi-lagi, pengurus bete! Status kami langsung dikomen sama senior dengan kalimat "KAMPOOOONG!" saking gak taunya lagi mau ngomen apa sama ulah anak-anak angkatan ini.

#Kebiasaan buruk 5 : Disuruh liputan malah banyak foto-foto
Mending jangan suruh kita liputan deh, karena liputannya cuma sebiji tapi album fotonya segedabak! :D
Liputan sih iya, cuma kami gak pernah lupa untuk eksis. Saking banyaknya, album foto kami tersebar-sebar entah di FB siapa-siapa aja. Pokoknya selama itu foto kami, pasti ada aja di album anak Angkatan 25.
Kami kayak sigung, kemanapun melangkah menyisakan jejak sebagai klaim. :D

Angkatan Bebal
Itu adalah nama yang diberikan kepada angkatan kami. Bener-bener bebal! Apapun kata senior dan pengurus enggak akan ngefek sama kami.
Sebenarnya kami bukan bandel dan gak bisa dibilangi, cuma Pengurus itu pengennya kami membaur ke angkatan lain, ke senior-senior kami, jangan cuma sama angkatan saja. Tapi kami punya prinsip yang bertabrakan sama keinginan pengurus.
Pertama, angkatan kami berjumlah 8 orang dan seluruhnya perempuan. Ini membuat ikatan emosi kami sangat kuat. Jadi kami terbiasa membagi cerita hanya dengan teman-teman angkatan.
Kedua, kami berusaha untuk menyelesaikan masalah secara internal. Jadi masalah organisasi akan kami selesaikan di dalam angkatan sendiri lalu kalau tidak terselesaikan barulah kami bagi ke pengurus/senior. Masalahnya, perkara-perkara itu sudah selesai dalam tubuh internal kami, jadi tak ada yang sampai ke telinga pengurus/senior. Alhasil kami dianggap membangun benteng tinggi. Pengurus dan senior pun berusaha menerobos benteng itu dengan melakukan pendekatan secara personal. Tapi sama saja, tak banyak info yang bisa dikeruk.
Kami juga angkatan yang paling sering dipanggil pengurus, diplonco, dinasehati, proses yang kami sebut sebagai "Ingin menerobos benteng kita" dan semua itu berakhir sia-sia :D
Akhirnya cap "Angkatan Bebal" tak pernal terhapuskan.

Tanpa Rahasia
Apa yang dirahasiakan di angkatan ini? Aku pribadi merasa hampir tidak ada. Kami sering berkumpul, bercerita apa saja, membahas apa saja dan semuanya diungkapkan secara terbuka. Bahkan untuk rekan yang introvert sekalipun tetap saja ada celah untuk tahu apa yang dirahasiakannya. Bukan kepo, tapi lebih kepada kenyamanan hubungan saat itu.
Kalau ada hal-hal yang kiranya akan menyakiti perasaan salah satu dari kami, maka yang lain kompak menutupi. Misalnya, pernah ada dua orang teman yang menyukai satu orang yang sama. Maka kami sepakat merahasiakannya untuk menjaga hubungan.
Ya, kami sangat menjaga keeratan angkatan. Mungkin dengan berbagi rahasia menjadi semacam jaminan bahwa "kami saling percaya".

Momen Tak Enak
Tidak ada hubungan yang mulus tanpa cela, pasti ada masa-masa tidak enaknya. Kami pun pernah mengalaminya. Mendekati setahun menjadi anggota SUARA USU, kami diamanahkan untuk menjadi panitia Refreshing Tahunan. Saat itu aku yang terpilih menjadi ketuanya dan ketujuh teman lain menjadi koordinator bagian. Masalah muncul ketika masa ujian tiba, aku sebagai ketua merasa perlu vakum sejenak untuk focus ujian. Hanya seminggu untuk ujian full dan meninggalkan dua kali rapat harian dan rapat panitia. Tetapi pikiran kami tak sejalan, kepanitiaan pecah menjadi dua kubu. Perang dingin dimulai. Baik di dunia nyata maupun dunia maya. Sindir-sindiran mulai terjadi. Keretakan? Itu sudah pasti. Sebagai ketua, aku merasa bertanggungjawab atas keadaan ini. Akhirnya kami berkumpul di Musholla PSI (yang kami sebut sebagai kos kedua) untuk menyelesaikan hal ini.
Suasana sempat panas, bentak-bentakan terjadi, airmata apalagi! Aku yang awalnya ingin marah-marah jadi merasa tak tepat dengan kondisi ini. Akhirnya kami semua sama-sama mendinginkan kepala, membuka hati, membuka pikiran, menjelaskan kekecewaan masing-masing orang lalu sepakat untuk bermaafan dan melanjutkan kepanitiaan.
Endingnya adalah, beberapa dari kami rapat dalam keadaan mata membengkak karena habis nangis berjam-jam! :D
Tapi kepanitiaan berjalan lancar, acara berhasil digelar dan masalah itu menyisakan sesuatu di antara kami. Kekompakan!

Surname
Salah satu hobi kami adalah memberi julukan. Kadang untuk menyembunyikan identitas asli dari orang yang kami maksud dan selebihnya adalah karena malas nyebut nama asli orangnya :D
Yang pertama, Kemuning. Nama yang kami pilih karena tidak ingin mainstream seperti halnya Mawar dan Melati. Kemuning adalah seseorang yang hobi menyuruh pergi liputan tepat saat sendok makan sudah berada di depan mulut. Kemuning juga seorang yang sangat 'rajin' menanyai hutang-hutang liputan kami. SMS darinya pun kerap menghantui hidup kami yang tenang.
Yang kedua, Tomas. Julukan ini diberikan kepada Rika atas kemampuannya menandingi TOa MASjid. Rika punya suara besar yang sangat bermanfaat tapi tidak bias digunakannya saat berbisik.
Yang ketiga, Arwah Ikan Paus. Aku ngerasa berdosa sebenarnya ngasih nama ini ke Izkie, tapi apa mau dikata, keburu lekat dalam ingatan sebelum ditarik dari peredaran. Kalo ada yang Tanya, "Di SUARA USU Izkie bagian apa?" maka kami kompak menjawab, "Bagian olok-olokan!!!" Parah banget gak sih?! Tapi si Izkie ga pernah marah. Aku selalu ingat, kalo dia ngambek aku cuma ngomong begini ke dia, "Izkie, uti saying Izkie..." dengan nada manja. Dan biasanya dia bakal manyun-manyun abis itu baikan lagi! :D

Famous Quote
Masing-masing kami sepertinya punya kenangan dengan kata-kata berikut :
"Tilik hatimu!"
Kata-kata fenomenal dilontarkan Icha saat dia marah waktu rapat. Dua minggu kemudian kata-kata ini aku pakai untuk jadi judul Laporan Khusus di Tabloid yang berjudul "Menilik Pendidikan di Lapas Anak".

"Kau gantungkan itu di lehermu!"
Yang ini pesan mamaknya Icha karena STNK motornya entah kemana.
"52... 52..."
Icha bukan lagi jualan, dia terkenal dengan 52 karena kerjaannya menagih 52ribu setiap hari dari anggota untuk dana refreshing! :D

"Aku udah cantik wei?" famous quote selanjutnya adalah milik Izkie yang punya sejuta stok pertanyaan itu. Di depan kaca ampe di depan angkot dia tetap nanyain hal yang sama, padahal sampe tamat dia tetep aja ngejomblo!

"Hidup SUARA USU~ semangat~" (bacalah dengan menggunakan intonasi paling rendah). Begitulah Rida dikenal dengan caranya memberi semangat. Bayangkan, siapakah yang bersemangat saat mendengarnya? Kami bersemangat untuk nungguin dia mengucapkan kalimat itu lalu tertawa keras bersama-sama! :D

Lain lagi dengan Rika, dia terkenal dengan jargon "Kubilang mamakku kau ya!" karena anak ini hobi banget ngadu mamaknya dalam hal apapun. Satu lagi yang sebenarnya ga pantas untuk ditiru, tapi dia hobi banget ngomong begini "Kupi**sin mukamu!"
Parah kan? dibilang juga apa, gak untuk ditiru... :D

Ada juga kata-kata yang tidak terlupakan dari teman-teman magang lainnya, seperti "Wican tu, wican tu..." atau "Bagaimana! Kalau! Kita..." yang diungkapkan oleh YV, anak magang yang baru sekali datang rapat, mengkritik ini itu dan setelahnya ga pernah datang lagi! Kami menyebutnya sebagai "Si Kemajuan" ><

Daerah Kekuasaan
Kemanapun kami melangkah, tempat itu selalu kami klaim sebagai milik kami! :D
* Pertama, musholla PSI yang kami klaim sebagai kos-an kedua. Karena biasanya sebelum rapat kami ngumpul dulu disana untuk nungguin teman-teman lainnya.
* Kedua, Warung Netral. Kemanapun kami liputan, apapun yang kami kerjakan tetep ngumpul makan siangnya di Warung Netral! :D
* Ketiga, Auditorium sayap kiri. Yang ini sih baru-baru aja. Sejak temen-temen ada yang wisuda, kami punya meeting point di auditorium sayap kiri. Dan lagi-lagi tak lupa diklaim sebagai milik kami! -_-
*semua ini tidak untuk ditiru yaaa...*

Me to You
Sejujurnya, apapun yang pernah terjadi di antara kita aku merasa bahwa dipertemukan dengan kalian adalah jodoh kehidupan. Dari tempat tinggal yang berbeda, jurusan yang berbeda, motivasi yang berbeda, pandangan yang berbeda, rasa-rasanya banyak sekali perbedaan antara kita. Tapi sejauh ini kita masih bisa menjalin hubungan yang baik walaupun tak seakrab dahulu, mungkin karena jarak atau karena intensitas pertemuan yang tak sebaik dahulu.
Bukankah semua kesenangan menjadi kenangan indah?
Dan semua masalah justru mendewasakan kita? Mengikat kebersamaan kita?

Mohon maaf tak terhingga juga untuk pengurus dan senior yang telah banyak kami repotkan fisik dan pikirannya, setelah merenung dan berkumpul kembali kami sadar bahwa kelakuan-kelakuan kami memang sangat menjengkelkan. Maka terima kasih untuk kesabarannya menghadapi anak-anak bebal ini... :)

Angkatan 25...
Dasar Bebal! :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertemanlah Seperti Rata-Rata Air

Jangan Suka PHP Orang, Ini Denda yang Harus Dibayar!

Barbie Berjilbab, Potret Muslimah Kita