"Kita Beda Ya? Jodoh Deh Kayaknya..."

"Nggak salah tuh? Bukannya kalo banyak kesamaan malah katanya jodoh?"

Orang bilang kalo banyak kesamaan tuh bakal jodoh, tapi seharusnya enggak. Malah semakin banyak perbedaan itu semakin bagus, utamanya perbedaan untuk saling melengkapi.

Nih, misalnya kita tipe pendiam dan enggak banyak omong, coba cari calon pasangan yang lebih rame! gunanya apa? Biar hidup kita ada yang mewarnai *asseeek* begitu juga sebaliknya. Bayangkan aja kalau si pendiam sama pendiam, mau jadi apa rumahnya? Hening~ *syuting film horor juga bisa* gitu juga kalau si tipe ribut ketemu pasangan yang ribut juga. Hadeh, kalau enggak ada salah satu yang mau mengalah bisa-bisa rumahnya kayak dipagarin sama mercon cabe!
Gitu juga dengan kemampuan. Kitanya jago matematika, dianya jago bahasa, kan keren! Biar entar anak-anaknya juga nyaman belajar dengan orangtua sendiri. Masa iya dia belajar sama tetangga sebelah?

Perbedaan-perbedaan itu bakal menjadi pelengkap untuk saling mendukung.
Kita memang diciptain berbeda-beda, kita juga diciptakan tidak sempurna. Artinya apa? Untuk menyempurnakan sesuatu kita harus mengkombinasikan kelebihan dan kekurangan kita dan dirinya.
 Udah, udah... Gak usah nuntut terlalu banyak persamaan...
Coba saling melengkapi aja, saling support aja, pasti nikmat!

Jadi gitu, sejatinya manusia ini kan enggak ada yang sama. Soal jodoh mau disama-samain?? Ini lebih sulit. Mamakku bilang, enggak mungkin bisa sama dua orang yang lahir dari latar belakang, pola didik, pengalaman, pandangan yang berbed.
Yang bener tuh minta DIPANTASKAN.

Coba lihat resleting, enggak ada yang sama kan antara gigi kanan dan kiri. Kalau sampai ada yang sama, resleting itu pasti rusak. Nah, sama! Baiknya kita tiru prinsip resleting, sekalipun tidak punya kesamaan namun karena saling melengkapi mereka menjadi cocok.

Ya udah deh, lain kali ngomongnya begini aja :
"Wah, perbedaan kita saling melengkapi ya? Kayaknya kita jodoh deh..."
Hehe~

Komentar

  1. Konsep resleting nya boleh juga tuh hehe. Memang kuncinya hubungan yang harmonis itu dari saling memahami, melengkapi, dan menerima.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertemanlah Seperti Rata-Rata Air

Jangan Suka PHP Orang, Ini Denda yang Harus Dibayar!

Barbie Berjilbab, Potret Muslimah Kita