Pilihkan Satu yang Engkau Ridhoi

"Aku bertemu dengan banyak adam di dunia ini, tapi tak satupun juga yang kuyakini sebagai engkau. Imamku..."

Sepotong puisi yang aku tulis di catatan harianku. Mungkin bukannya 'tidak' kutemukan, hanya saja 'belum'. Untuk memahami lelaki memang tidak perlu pacaran kok, bahkan saat berteman atau sekedar rekan kerja saja kita bisa mengenal mereka.
Begitu yang kulakukan, melihat satu per satu sambil merenungkan orang seperti apakah yang pantas menjadi imam.
Apa ukurannya?
Kematangan berpikir kah?
Kematangan sikap kah?
Keilmuan kah?
Atau sekedar cocok dan tidak cocok?



Bukan tidak ada lawan jenis yang membuatku tertarik. Pasti adalah, namanya saja manusia yang memang sudah dianugerahi kemampuan dan kebutuhan itu. Tapi memang kita tidak bisa menentukannya sendirian, lagi-lagi harus Allah Ta'ala juga yang ikut andil.
Teman-temanku sampai bete mungkin, gara-garanya aku enggak juga berani memutuskan bahkan untuk berbuat sedikit saja. Haha, sejujurnya aku berbalik 180 derajat kalau soal perasaan. Intinya, susah sekali untuk berbuat kalau sudah menyoal yang satu itu.
Sudah setahun ini sebenarnya aku menaruh simpati pada seseorang. Tapi apa yang sudah kubuat?
Ya tidak ada.
Terus setahun ngapain aja?
Ya gitu-gitu aja. Emangnya aku berani ngapain?

Kadang-kadang sampai mikir, "Ya udahlah, tinggal terima aja yang datang meminta", tapi di sisi lain aku juga menolak "Aku kan punya hak untuk memilih, masa iya mau terima aja?". Dan begitulah dialog batin yang sering terjadi. Dialog batin dari seorang perempuan yang sebenarnya tidak terlalu bisa berbuat demi perasaannya *halah*

Belum lagi kalau mamak pulang dari pertemuan, arisan atau dari kerjaan. Ada aja cerita Bapak A mau berbesan lah, Ibu B mau berbesan lah yang intinya adalah anaknya mau dijodohkan gitu. Dengan cepat aku mengalihkan pembicaraan "Mak, makan yok!" atau "Pertemuannya tadi dimana, Mak?"
Bukannya tidak mau, toh kalau orangtua yang menjodohkan insyaAllah baik kok. Cuma lagi-lagi aku memikirkan hakku untuk memilih. #phwee

Finally, aku cuma minta ke Allah. Pilihkanlah satu yang Engkau ridhoi.
Mau siapa, mau apa dianya kalau sudah Allah yang memilihkan sudah tentu baik.

Wallahu a'lam bisshawaab...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertemanlah Seperti Rata-Rata Air

Jangan Suka PHP Orang, Ini Denda yang Harus Dibayar!

Barbie Berjilbab, Potret Muslimah Kita