Biarkan dengan Jalannya Masing-Masing

Sering aku ditanya oleh teman-teman di kampus,
"Kau setuju sama FPI, Put?"
"Kau setuju sama HTI, Put?"
"Kau orang PKS, Put?"
"Kayakmana pendapatmu soal ormas-ormas itu, Put?"
dan pertanyaan sejenis lainnya.

Simpel sih, jawabanku selalu "BIARKAN DENGAN JALANNYA MASING-MASING"

Alasannya?
Pandanganku seperti ini, kita butuh pejuang-pejuang dakwah dari berbagai sisi, juga dari berbagai kemampuan. Bayangkan kalau semua pendakwah melakukannya dengan pelan-pelan, lembut, dengan perasaan, maka Islam akan menjadi lemah. Kenapa? Karena tidak ada yang tegas bertindak, sebab semuanya melakukannya pelan-pelan.
Nah, sekarang kebalikannya. Kalau semua pendakwah melakukannya dengan keras dan dengan tindakan keras, apa kata orang? Islam agama perusak? Pemberontak? Sedangkan saat ini saja media sudah membentuk streotip bahwa ormas Islam itu heboh, perusuh, perusak. See?

Jadi pada dasarnya kita butuh orang-orang seperti FPI yang keras bertindak. Mau marah? Jangan marah kalau belum sanggup berbuat lebih. Toh dengan adanya orang seperti mereka, berarti ada kan yang dengan tegas menunjukkan mana HALAL dan mana HARAM dalam Islam. Sementara kita? Mungkin saja hal-hal yang syubhat kita biarkan. Jadi kalau mau marah, ingatlah bahwa kita juga butuh mereka.
"Tapi kadang mereka merusak...",
Kalau yang satu itu aku memang tidak mendukung. Yang jelas, media memang sangat jahat hanya mengekspose keburukan yang dilakukan FPI tanpa pernah seimbang dengan pemberitaan kebaikan mereka.

Begitupun dengan yang lainnya, HTI-kah, PKS-kah, atau apapun itu, selama niatnya masih menegakkan agama Islam, kenapa repot berdebat dan berperang?

Atau, ada yang menyalahkan dakwah lewat musik. Mau marah juga?
Terus pertanyaannya itu anak-anak muda mau didakwahin lewat apa, kalau mereka cuek sama agama, gak mau datang ke pengajian, tidak belajar agama, terus darimana menarik minatnya kalau bukan lewat musik dahulu? Itu toh yang paling dekat dengan anak muda...
Dalam riwayat sendiri pernah disebutkan bahwa Rasulullah tidak masalah dengan musik, beliau berujar bahwa tunjukkanlah pada orang-orang bahwa Islam itu tidak kaku (Baca "Islam Bicara Seni" oleh Yusuf Qardhawi). Selama pesan yang disampaikan lewat lagu itu berisi ajakan yang baik dan tidak lantas menghinakan Allah, Rasul serta agama, bukankah itu baik?

Jadi, daripada kita sibuk bertengkar dan memperdebatkan si A begini, si B begini, lebih baik perangilah musuh yang sebenar-benarnya musuh. Siapa itu? Setan laknatullah 'alaihim serta kaum kafirista (kalo katanya @7udas_Isk). Itu musuh yang harus diperangi, bukan sibuk memerangi saudara kita sendiri.

Semoga Allah selalu menerangi jalan kita, pilihan kita dan hidup kita.
Wallahu a'lam bisshawab, Allah-lah yang Maha Berilmu lagi memiliki ilmu pengetahuan...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertemanlah Seperti Rata-Rata Air

Jangan Suka PHP Orang, Ini Denda yang Harus Dibayar!

Barbie Berjilbab, Potret Muslimah Kita