Why Entrepreneur?

Bicara wirausaha tentunya tidak terlepas dari fenomena yang terjadi belakangan ini. Wirausaha menggeliat menjadi sebuah pilihan baru yang diperhitungkan.
Ketertarikanku pada wirausaha diwariskan oleh Mamak yang seorang dosen wirausaha. Dari kecil aku sering diajak ke pameran-pameran wirausaha berbagai jenis. Memori tentang wirausaha cukup banyak tersimpan di otak.
Orangtuaku selalu bilang "Mamak dan Ayah ini bukan pegawai negeri, belajarlah menabung dari sekarang" dan juga "Jangan bermental pegawai, orang kreatif akan hidup dimana saja"

Pesan-pesan itu yang kemudian menghantarkanku terobsesi menjadi wirausahawan. Aku tidak tahu pasti kapan mulanya aku mencoba berwirausaha. Yang aku ingat dulu saat SD aku ngobjek gambar. Jadi ceritanya, aku contoh gambar-gambar bagus kayak Princess, Tsubasa, Winnie the Pooh atau apa sajalah yang menjadi tokoh menarik untuk seusia kami. Terus gambar-gambar tadi aku fotocopy dan aku jual dengan harga Rp 200 padahal biaya fotocopy nya cuma Rp 100. Dulu kan belum ngerti riba, belakangan baru paham kalau menjual sesuatu dengan keuntungan sama besar dengan modal itu gak boleh.

Dalam 1 hari aku bisa dapat 1000-2000, cukup besar pada waktu itu karena jajanku pun hanya Rp 500. Dari hasil jualan gambar aku bisa beli tas sebagai kado ulang tahun mamak, patungan sama kakak sama adik. Puas? Tentu. Hasil kerja sendiri pasti lebih nikmat.

Kelas 4 SD aku buka perpustakaan di rumah. Karena koleksi buku-bukuku cukup banyak akhirnya aku inisiatif untuk dipinjamkan. Lumayan sih, dapat 40.000 dalam waktu beberapa bulan. Itu hasil pertamaku yang masuk ke bank. Wihiy!

Di pesantren hobiku ini lanjut lagi. Waktu kelas 1 aku ngobjek buat gantungan kunci nama-nama bermodal origami dan laminating doang. Waktu itu jualnya cuma Rp 1000 tapi karena aku jual pas dekat liburan jadi ordernya banyak. Cukup besar keuntungan waktu itu, dan dipake buat jajan dan jalan-jalan sama abangku. Hehe...

Selain itu aku sempat ngobjek kartu ucapan lebaran, kado ultah sampai yang terakhir buat hiasan nama dari stiker. Aku buka objek dari 2 hari sebelum libur lebaran. Dan pesanan bener-bener banyak banget! Per item aku jual Rp 5000 dan itu cuma sendiri untuk puluhan item. Hasilnya besar banget. Balik modal, bisa buat liburan plus untuk biayain keperluan camping waktu itu. Walaupun akibatnya aku harus demam seharian karena cuma fokus ngerjain stiker itu selama dua hari penuh.  Resiko, bung... Masuk masa kuliah lebih beragam lagi. Mulai dari papercraft sampai lukis wajah aku objekin. Hasilnya bisa buat nutupin jajan sendiri, bisa buat tabungan juga. Alhamdulillah...
Ide-ide wirausaha juga semakin gencar berlari-lari di kepala. Apalagi sejak adanya jenis entrepreneur baru kayak social entrepreneur, science-entrepreneur, atau techopreneur. Membuat ide semakin liar saja...Semoga satu hari bisa terwujud ya Allah,,, (Aamiin)

So, WIRAUSAHA tuh gak susah kok... Kalau dari aku pribadi punya beberapa tips buat yang mau berwirausaha :

1. Sesuai passion

Usaha yang aku tekuni selalu tentang seni. Aku punya ketertarikan besar di bidang ini jadi aku bisa memahaminya termasuk peluang dan inovasi yang mungkin dilakukan. Pemahaman soal bidang yang akan ditekuni pastinya akan sangat penting demi perkembangan usaha nantinya.

2. Membaca peluang
Kalau dalam mata kuliah Persuratkabaran ada yang namanya niche (ceruk) dimana kita harus masuk di celah-celah. Ibarat kata kalau semua orang sudah usaha ayam penyet maka cobalah melirik olahan ayam lain. Kata kerennya anti-mainstream dong...

3. Momen
Ini juga termasuk membaca peluang. Tapi ada beberapa usaha yang butuh momen. Contoh, jual aksesoris merah-putih di event 17-an atau souvenir bola saat musim World Cup. Itu harus sudah diperkirakan dari jauh hari loh...

4. Komitmen
Ini yang paling susah. Banyak yang enggak mau komit dengan usaha yang sudah dipilihnya. Liat usaha lain langsung tergiur dan pindah. Oh no no~ Fokus aja, terseok pun pada awalnya enggak masalah. Disitu 'taste' wirausaha sesungguhnya bekerja ;)

WIRAUSAHA punya banyak keuntungan loh...
Tingkat kesejahteraan suatu negara bahkan bisa diukur dari jumlah entrepreneurnya.
Wirausaha juga akan menyediakan banyak lapangan kerja sehingga menurunkan jumlah pengangguran. Nah, pengangguran tentu berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan kan?

Selain itu dengan wirausaha kita sudah menyelamatkan diri sendiri dan orang lain. Contohnya, kalau makanan sekarang banyak mengandung pengawet maka kita bisa buat makanan sehat. Diri kita selamat dari pengawet dan kita pun ikut membantu menyelamatkan orang juga.

So, jangan khawatir untuk memulai berwirausaha. Enggak zamannya lagi untuk bermental pegawai.
Cukup dua cara kok untuk menemukan ide wirausaha. KREASI atau INOVASI.
KREASI artinya 'create' yaitu menciptakan sesuatu yang baru. Liat aja produk apa yang belum ada, tinggal buat deh sesuai konsep yang sudah kita tentukan.
INOVASI artinya mengembangkan yang sudah ada. Misalnya ayam penyet tadi. Kita bisa kembangkan menjadi ayam penyet lada hitam kek, ayam penyet cabe ijo kek... Apa saja yang bisa dikembangkan.

Intinya berani memulai!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertemanlah Seperti Rata-Rata Air

Jangan Suka PHP Orang, Ini Denda yang Harus Dibayar!

Barbie Berjilbab, Potret Muslimah Kita