A Melancholy Choleric Man

Pasti sudah tidak asing lagi dengan empat temperamen dasar manusia kan?
Ada 4 temperamen dasar yang kita kenal kini, yaitu : Melankolis, Sanguin, Koleris dan Plegmatis. Keempat temperamen ini terbagi dua lagi.
Melankolis dan Plegmatis pada bagan Introvert (tertutup)
sedangkan Koleris dan Sanguin pada bagan Ekstrovert (terbuka).
Nih rumus dasarnya,

Plegmatis itu >> Cinta damai, ikut arus, tenang, enjoy

Koleris itu >> Berapi-api, mau menang sendiri, nggak pedulian

Sanguin itu >> Si Populer, suka ngomong, berantakan, suka lupaan

Melankolis itu >> Planner, teratur, pemikir dan sangat sensitif perasaannya

Kelihatan kan perbedaan-perbedaannya?


Kemudian, aku ketemu teori jodoh dari keempat temperamen dasar ini.
Analisisnya, aku adalah Sanguin Plegmatis (katanya gitu) tapi sedikit terpola dengan melankolis.
(terpola adalah istilah untuk pola asuh dan pola didik tertentu. Biasanya terpengaruh dari orangtua atau saudara kandung)
Terus orang yang menganalisis aku ini menyatakan kalau aku harus berpasangan dengan seorang melankolis koleris. Kenapa? Karen manusia jenis itulah yang bisa mendisiplinkanku.
Ya, ya, ya sebelum ketemu teori inipun aku sudah sadar harus ada seorang yang lembut tapi tegas untukku.
Why? Sanguin yang berantakan harus diatur oleh melankolis yang rapi, teratur dan serba terencana. Dan plegmatis yang pengalah bin enjoy harus disetir alias dibakar oleh si Koleris yang berapi-api.
Tapi jangan sampai keetemu melankolis plegmatis, bisa di bawah ketiak nih pasangan. Gitu kata si kaka yang menganalisis.

Ini juga berlaku untuk temperamen lainnya, loh...
Kita bisa menganalisis sendiri orang tipe apa yang akan menjadi pasangan kita.
Misalnya, kalau ekstrovert jangan ketemu ekstrovert. Bisa-bisa perabotan rumah harus diganti plastik semua, karena bakal sering terjadi adegan lempar piring.
Nah kalau introvert jangan ketemu introvert juga, rumahnya bakal hening kayak pekuburan. Hiyy...

Kalau kita ekstrovert carilah pasangan yang introvert, dan kalau kita introvert maka carilah yang ekstrovert.
Memang di dalam pergaulan tipe-tipe yang berlawanan ini akan sering sekali beda pendapat, namun dalam berhubungan tipe-tipe ini malah akan saling melengkapi. Seperti yang sudah diketahui, pasangan hidup itu gunanya untuk saling melengkapi. Ibaratnya, satu sebagai pembicara dan lainnya sebagai pendengar. Kalau dua-dua pembicara, siapa yang mau dengar. Dan kalau dua-dua pendengar, siapa yang mau bicara? Right?

Ini hanya salah satu teori jodoh yang bisa kita pakai. Another theory masih banyak lagi kok :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertemanlah Seperti Rata-Rata Air

Jangan Suka PHP Orang, Ini Denda yang Harus Dibayar!

Barbie Berjilbab, Potret Muslimah Kita