Haji dan Kematian (Tabligh pertama di Dai Muda)

Setahun lalu, tepat di malam takbiran seperti ini Dai Muda dimulai.
Berhubung dengan momen Idul Adha, ini adalah isi dari khutbah ku di Tabligh Dai Muda Pilihan ANTV yang pertama.


Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum wr.wb
Kerabat dai yang dirahmati Allah SWT,
Ketika kenikmatan dan waktu terus digulirkan kepada kita tanpa sadar sebenarnya jatah kita berada di muka bumi juga mulai berkurang. Ketika jatah ini habis berarti kita harus kembali menghadap Allah SWT. Pertanyaannya, sudah siapkah kita?
Allah SWT memulai surat Al-Hajj dengan kata Sa`ah (kiamat) bukan dengan kata haji. Karena apa? Karena Allah memberikan gambaran akan seperti apa kita menghadap Allah nantinya. Lihat mereka yang berihram, bukankah kita menghadap Allah juga dengan hanya membawa selembar kain putih, lihat mereka yang pergi haji diantar sanak saudaranya sama dengan saudara kita yang diantar ke pembaringan terakhir, lihat bagaimana manusia berkumpul di padang Arafah begitulah ketika kita dikumpulkan di padang mahsyar nanti.
Eh kerabat dai, ini ngomongin kematian jangan pada ketakutan dulu. Mati itu enak, percaya apa enggak? Tuh lihat saudara kita yang di kuburan, betah semua kan? Kalau nggak betah balik lah orang itu ke dunia, betul?
Mati itu enak, apalagi yg dapat kematian mulia yaitu ketika menunaikan ibadah haji. Dari Abu Hurairah meriwayatkan bahwa orang yg pergi haji kemudian meninggal makan dicatat pahala hajinya sampai hari kiamat! Uih, pada ngiler nggak nih???
Tapi ada dari kita yang saking pengennya meninggal pas haji, malah gak mau makan, gak minum, gak istirahat katanya pengen nunggu ajal. Ajal nggak pake daftar tunggu, yang dapat malah murkanya Allah neng…
Pertanyaannya, apa yang sudah kita siapkan? Tidak semua orang bisa meninggal ketika haji. Tapi jangan takut! Allah sudah kasih kuncinya dalam surat Al-Kahfi ayat 110 yg berbunyi :

“Barang siapa yg merindukan perjumpaan dengan tuhannya, maka hendaklah ia berbuat kebajikan dan janganlah mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada tuhannya”
Tuh, kerabat dai… Cuma amal saleh dan ketakwaan, susah apa enggak?
Haji dan kematian itu layaknya sebuah jendela, dari haji kita bisa melihat bagaimana kita menghadap Allah. Haji juga bisa menjadi jalan yg indah untuk kita bertemu Allah.
Kerabat dai yang jiwanya merindu kepada Allah
Sesungguhnya Allah merindumu
Panggillah namaNya sebelum Ia memanggilmu
Astaghfirulah wa asta’fikum katsiran, assalamualaikum wr.wb…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertemanlah Seperti Rata-Rata Air

Jangan Suka PHP Orang, Ini Denda yang Harus Dibayar!

Barbie Berjilbab, Potret Muslimah Kita