Jurnalis Mepet #Kebakaran #Pabrik #Amplas
Hari ini, Senin 24 September di dekat rumah aku ada kebakaran pabrik karet.
Awalnya aku lagi duduk-duduk di depan laptop sambil ngerjain tugas buat besok, jam masih menunjukkan sekitar 20.30 WIB
Tiba-tiba mamak pulang sambil ngklakson-klakson berkali-kali, dan mamak bilang
"Kalian tenang-tenang duduk disini, itu tengok ada kebakaran"
Aku yang lagi bukain pintu langsung lari ke luar rumah, dan langit sudah memerah.
Panik. Aku langsung ngetweet dengan informasi yang masih abu-abu.
Aku dan adik yang sama-sama jurnalis langsung cari alat untuk reportase, aku ambil handycam yang udah lowbat (karena dipakai adek dua hari full) sedang adek milih pakai kamera handphone.
Aku udah panik dan ga sempat bawa handphone.
Kita langsung bonceng tarik tiga sama ayah,
Jalanan dekat rumah sudah macet karena kebakarannya memang dekat banget dari rumah.
Ditambah lagi TKP dekat dengan terminal Amplas yang terkenal sangat aktif transportasinya.
Kita memotong jalan dari rumput, lalang, becek-becek, yang penting sampai lah
Berhubung ayah memang tahu jalan kita pun sampe di titik terdekat kejadian.
Ini hasil reportase bareng adek,
Nggak berapa lama kemudian, atapnya runtuh dan kerangkanya yang tinggi gagah itu tumbang. Cuma dalam hitungan detik!
Api melalap semua bagian bangunan yang didominasi oleh kayu dan seng.
Belum lagi karena pabrik itu pabrik karet maka makin cepatlah api melahap.
Baru berdiri beberapa menit, hujan langsung turun. Alhamdulillah, semoga bisa membantu...
Hikmahnya pasti ada, bagi sang pemilik maupun yang melihat seperti aku dan orang lain.
Apapun itu ALLAH MASIH SANGAT BAIK, menurunkan hujan untuk membantu pemadaman api sebesar itu.
Innalillahi wa inna lillahi raji'un
Memang tak ada yang abadi, tak ada yang kekal...
Harta pun hanya titipan, maka titipkan pada pemiliknya yang hakiki
Allahu Rabbi,,,
Awalnya aku lagi duduk-duduk di depan laptop sambil ngerjain tugas buat besok, jam masih menunjukkan sekitar 20.30 WIB
Tiba-tiba mamak pulang sambil ngklakson-klakson berkali-kali, dan mamak bilang
"Kalian tenang-tenang duduk disini, itu tengok ada kebakaran"
Aku yang lagi bukain pintu langsung lari ke luar rumah, dan langit sudah memerah.
Panik. Aku langsung ngetweet dengan informasi yang masih abu-abu.
Aku dan adik yang sama-sama jurnalis langsung cari alat untuk reportase, aku ambil handycam yang udah lowbat (karena dipakai adek dua hari full) sedang adek milih pakai kamera handphone.
Aku udah panik dan ga sempat bawa handphone.
Kita langsung bonceng tarik tiga sama ayah,
Jalanan dekat rumah sudah macet karena kebakarannya memang dekat banget dari rumah.
Ditambah lagi TKP dekat dengan terminal Amplas yang terkenal sangat aktif transportasinya.
Kita memotong jalan dari rumput, lalang, becek-becek, yang penting sampai lah
Berhubung ayah memang tahu jalan kita pun sampe di titik terdekat kejadian.
Ini hasil reportase bareng adek,
 |
| Yang ini masih di dekat rumah, ngambilnya dari di atas motor |
 |
| Udah di depan tempat kejadian, ini atapnya belum runtuh |
Nggak berapa lama kemudian, atapnya runtuh dan kerangkanya yang tinggi gagah itu tumbang. Cuma dalam hitungan detik!
Api melalap semua bagian bangunan yang didominasi oleh kayu dan seng.
Belum lagi karena pabrik itu pabrik karet maka makin cepatlah api melahap.
Baru berdiri beberapa menit, hujan langsung turun. Alhamdulillah, semoga bisa membantu...
Hikmahnya pasti ada, bagi sang pemilik maupun yang melihat seperti aku dan orang lain.
Apapun itu ALLAH MASIH SANGAT BAIK, menurunkan hujan untuk membantu pemadaman api sebesar itu.
Innalillahi wa inna lillahi raji'un
Memang tak ada yang abadi, tak ada yang kekal...
Harta pun hanya titipan, maka titipkan pada pemiliknya yang hakiki
Allahu Rabbi,,,
Komentar
Posting Komentar