Tentang 'Bunda'

Rumah itu, tak akan kusebut namanya. Hanya saja aku biasa memanggilnya 'Bunda'.
Siapa 'Bunda'? Maaf, aku tak menyebutkan apa 'Bunda'? Karena bagiku rumah 'Bunda' bukanlah sebuah bangunan kecil yang letaknya di belakang 'tetangga' dan seringkali orang dan surat salah alamat. 'Bunda' juga bukan sekedar bangunan yang dua kali seminggu penuh sesak, sempit dan panas sehingga kipas angin menjadi rebutan layaknya barang diskonan.
'Bunda' adalah waktu-waktu dimana kita merasakan begitu banyak kebahagiaan juga kesedihan.
Hai 'Bunda', maafkan aku yang pergi darimu. Kurasa aku bukan durhaka, hanya saja kesempatan tak berpihak untukku lagi 'Bunda'...
Aku sempat sambangi 'Bunda' sebelum pergi, maka aku bukan lari. Bukan minggat. Aku masih sayang engkau apa adanya.
Aku juga bukan anak patuh 'Bun', seringkali merugikanmu, seringkali tak menyukaimu, seringkali lari karena penyakit 'galau', dan tak jarang pula aku melanggar perintahmu.
Oke! Aku tahu banyak yang lebih baik dariku. Aku tahu aku juga bukan apa-apa dan tak berarti penting untukmu.
Aku pernah bermimpi bersama 'Bunda' untuk merajut impian-impianku. Kala aku tumbuh dewasa, biarlah di bawah ketiak 'Bunda' pun tak apa. Dan ketika hari itu aku pun tak tahu bagaimana harus pergi tanpa 'Bunda', meninggalkan 'Bunda' lantas menemukan 'Bunda' yang lain.
'Bunda' yang baru memang cantik, kaya raya, menawarkan banyak kenikmatan tapi Rumah 'Bunda' yang penuh sesak itu sering kurindukan.
Aku tahu tak ada kesempatan untuk kembali ke pelukan 'Bunda', tapi untuk sekedar menjadi anak tiri belaka apakah boleh 'Bun'? Yaa tidakpun jadi anak tiri, jadi kerabat jauh pun tak apa.

Wajah 'Bunda' kerap berubah. Tak bertambah kerut karena tua, dan tak bertambah muda karena suntik botox. 'Bunda' hanya berganti topeng ke topeng saja. Bukan topeng dusta, tapi wajah baru yang bisa bertukar seketika.

Maaf 'Bunda', akupun normal. Iri juga rasanya melihat 'saudara-saudara'ku di pelukan 'Bunda'. Dan saat mimpi-mimpiku 'Bunda' berikan kepada orang lain, ada yang menjerit-jerit 'Bun'!!! Tapi bukan aku, hanya... Ahh, Hatiku ternyata...
Rumah 'Bunda'
Rumah penuh cerita
Rumah Tanpa (.......) seharusnya kita tahu. 'Bun'...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertemanlah Seperti Rata-Rata Air

Jangan Suka PHP Orang, Ini Denda yang Harus Dibayar!

Barbie Berjilbab, Potret Muslimah Kita