Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

White Cat : Catatan Pertemanan Anak-Anak yang Bertumbuh Tua

Gambar
Sudah lama sekali rasanya kami bertiga tak punya Quality Time lagi. Sejak kapan ya? Mungkin sejak kami pisah konsentrasi, atau sejak kami duduk di semester akhir? Tak tahulah, yang jelas kami membuat Quality Time milik kami kembali. *** Entah apa yang ada di pikiran orang lain saat melihat kami. Dengan sangat polos kami mengucapkan apa saja yang ingin diucapkan. Aku yang memanggil Sofi "ndut", Sofi yang memanggil aku "Kurus" atau kami yang memanggil Karina "ibu warung"... Ya, sekilas kami terlihat seperti orang adu mulut, atau di lain waktu adu kebodohan dan di lain waktu lagi adu kegalauan. Beberapa orang mencoba masuk dan bergabung dengan kami. Tapi tak bisa. Bukan menolak, tapi sepertinya kehidupan di luar sana tak bisa percaya kehidupan kami. ***

Menua

Gambar
Kelak jika kau tua Maukah kupapahkan jalanmu Kupegangi jemarimu yang bergetar Sedikit tremor Kerut karena menua Kupegangi engkau Jika aku bersamamu -sebuah sore di belakang lelaki tua-

Audisi Hafizh Quran Trans7 : Medan

Gambar
Assalamu'alaikum ayah bunda dan para pendidik hebat... Betapa luar biasanya Rasulullah mengapresiasi anak-anak dan cucu-cucu beliau terutama motivasi untuk berbuat baik. Generasi cilik kita pun demikian. DIAPRESIASI adalah harapan mereka. Kita tahu bahwa menghapal Al-Qur'an mendatangkan banyak kebaikan bagi anak, orangtua dan orang-orang di sekitarnya. Ketika anak memahami Al-Qur'an ia takkan gamang menghadapi kehidupan. Bagi orangtua yang menjadikan anaknya penghapal Al-Qur'an disediakan mahkota yang terbuat dari cahaya di akhirat kelak, sedangkan bagi orang di sekitarnya anak akan menebarkan manfaat dan mampu bersosialisasi dengan baik. Jauh lebih bermanfaat lagi jika ayah bunda dan para guru memberikan kesempatan untuk anak-anaknya untuk menginspirasi banyak orang menghapal Al-Qur'an. Sebagai orang dewasa, tentu akan akan merasa malu jika melihat anak-anak lancar menghapal Al-Qur'an sedang kita tidak. Wah, betapa besarnya manfaat yang ditebarkan anak-an

Anakku dan Qur'an di Hatinya, Bukan di Tangannya

Assalamu'alaikum mujahid dan mujahidah kecilku... Apa kabarmu hari ini? Sudah membaca Al-Qur'ankah? Bagaimana dengan hapalannya? *** Anakku, sungguh ibu tidak tahu bagaimana zaman yang akan kau jalani dan keturunanmu hadapi nanti. Orang bilang dunia semakin gila, tapi ternyata tidak. Dunia berjalan normal, normal sesuai dengan perintah Pencipta-Nya, Allah Subhaanahu Wata'ala. Dunia semakin hancur? Ya, tentu benar! Ini adalah sunnatullah, "wa maa min sunnatillahi tabdiilaa" Kita tidak akan menemukan pengganti dari sunnatullah itu, Nak sebab inilah perjalanan dunia menuju kehancuran yang sebenarnya, kiamat. Nak, seberat apapun kehidupan yang akan kau jalani, tetaplah menjadi orang baik. Hiduplah bersama Al-Qur'an di hatimu, bukan di tanganmu. Sebab, jika Qur'an hanya sampai sebatas di tanganmu, ibu takut kau akan seperti kaum lain itu, Nak. Kaum yang menggunakan ayat-ayat Tuhannya jika ayat itu menguntungkan dirinya, dan menyembunyikan firman Tuhannya

"Kita Beda Ya? Jodoh Deh Kayaknya..."

Gambar
"Nggak salah tuh? Bukannya kalo banyak kesamaan malah katanya jodoh?" Orang bilang kalo banyak kesamaan tuh bakal jodoh, tapi seharusnya enggak. Malah semakin banyak perbedaan itu semakin bagus, utamanya perbedaan untuk saling melengkapi. Nih, misalnya kita tipe pendiam dan enggak banyak omong, coba cari calon pasangan yang lebih rame! gunanya apa? Biar hidup kita ada yang mewarnai *asseeek* begitu juga sebaliknya. Bayangkan aja kalau si pendiam sama pendiam, mau jadi apa rumahnya? Hening~ *syuting film horor juga bisa* gitu juga kalau si tipe ribut ketemu pasangan yang ribut juga. Hadeh, kalau enggak ada salah satu yang mau mengalah bisa-bisa rumahnya kayak dipagarin sama mercon cabe!

Wake Up

Hoamm... akhirnya terbangun dari hibernasi panjang di blog. Ya, selama sebulan ini aku memang sedang PKL di TVRI Sumut. Jadi sepagian waktu dihabiskan untuk PKL, liputan lapangan, buat berita, dan sebagainya. Awalnya kepikiran, menjalani PKL selama sebulan itu pasti lama. Mana waktunya 5 minggu lagi... Tapi ternyata oh ternyata, PKL itu mengasyikkan banget. Malah niat pengen nambah hari :D Terus aku juga sempat ditawarin jadi kontributor disana. Alhamdulillah ya Allah ^ ^ Rasanya kangen juga nulis di blog, banyak banget yang mau diceritakan. MENULIS ITU TERAPI JIWA. Jadi rasanya kalo gak nulis, gimanaaa gitu ya? Kayak gak tercurah aja... Semoga selesai PKL, aku bisa aktif lagi di blog. Dan ilmu nulis yang didapat selama PKL, semoga bisa memperbaiki kualitas dan kuantitas tulisan di blog juga. Biar temen-temen pembaca juga makin asyik dan dapat manfaat yang banyak... InsyaAllah.