Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

Cerpen : Sepuluh Dhuha

Gambar
Apa yang paling menyebalkan dari saat berkumpul dengan keluarga kalau bukan ditanya soal pernikahan. Sudah ada calonnya? Kapan mau menyusul adikmu? Jangan lama-lama loh nanti diambil orang. Ahh, aku hampir jenuh mendengarnya. Sekali dua kali masih bisa kusangkal dengan alasan versi aku, lama kelamaan menjawab dengan senyum pun sepertinya sudah tidak ampuh lagi. Ibu yang biasanya tenang-tenang saja pun sekarang mulai senang menyindir soal jodoh. Sekarang setiap kali pulang dari undangan teman atau kerabat, ibu akan segera bercerita tentang si ini yang sudah punya anak atau si itu yang sudah punya cucu. Rasanya semua orang sedang menerorku sekarang. “Jodoh itu kan ditangan Allah, Bu”, aku mengeles lagi kali ini. “Iya, dan akan tetap di tangan Allah kalau kamu tidak memintanya”, jawab ibu sambil menyemai tanaman hiasnya. Aku menyeruput teh pahit yang sudah hampir dingin ini. Pahit dan dingin, seperti hatiku. Wanita mana yang tidak ingin menikah, memiliki pasangan, menjadi istri s

Esensi Jilbab

Hadirnya era globalisasi sedikit banyaknya telah mengubah banyak hal di dalam kehidupan manusia, dari hal buruk ke hail baik atau yang berlaku sebaliknya. Begitupun dengan nilai-nilai moral yang kian meluntur sebab telah dianggap kaku dan tidak berkembang sehingga pada akhirnya muncul pemikiran-pemikiran sempalan yang sukses mengaburkan kebenaran tersebut. Seperti jilbab, pada awal kehadirannya di Indonesia jilbab mendapat larangan keras sehingga menyulitkan para pemakainya yang ingin istiqomah. Belasan tahun yang lalu saat foto KTP, foto ijazah atau mengurus berkas apapun harus menunjukkan wajah secara keseluruhan paling tidak menunjukkan telinga. Mencari kerja pun sulit karena tak banyak perusahaan yang mau menerima wanita berjilbab, ujung-ujungnya ada juga muslimah yang memilih untuk tidak berjilbab daripada takut susah mencari kerja. Berjilbab Masa Kini Hari ini, berjilbab sudah bukan barang aneh lagi. Tidak ada lagi syarat harus menunjukkan telinga saat berfoto, bahkan

Melukis Makna

Aku ingin melukis makna Dalam lembaran-lembaran putih Dari ribuan kata Menjadi pesan dengan nafas Bergeraklah ia ke setiap mata Bergeraklah ia ke setiap telinga Menyusuplah ia di rongga jiwa anak manusia Hidup… Dan bernyawa… Menggerakkan hati dan pikiran Untuk berbuat kebajikan Aku ingin melukis makna Lebih dari sekedar jalinan kata Jadilah ia lidah dari apa yang tak bisa ku katakan Jadilah ia tangan dari apa yang tak sempat kujamah Jadilah ia kaki dari apa yang tak sempat kutapaki Ia kata Dengan makna Aku ingin melukisnya

Engkau Kata

Engkau Kata Yang menari bersama jemari Yang mengalir bersama jiwa Jadilah engkau pemberat amalku nanti Berikanlah kesaksian yang indah Di hadapan Tuhan yang menyaksikan segalanya Bahwa setiap bagian dari dirimu telah kupergunakan Semampuku Untuk kebaikan Engkau Kata Jadilah penghias hidup Yang membuat kelabu menjadi merah jambu Engkau Kata Jadilah penghias amal Yang membuat langkahku ringan menuju surga-Nya

Feel Baby Blues

Aku seperti tengah merasakan baby blues, bukan pada bayi tapi pada sebuah amanah. Well, dari dulu kamu selalu diajarkan untuk menjaga sebuah amanah. Bertanggungjawab dan tidak merusak amanah tersebut. Maka bagiku, amanah itu bukan hadiah tapi ujian. Kalau tidak kuat-kuat, bisa hancur kita. Di 'rumah' itu, sebuah organisasi yang masih baru ku jalani. Tiba-tiba aku harus menjadi seorang pemimpin redaksi yang merupakan garda terdepan organisasi ini. Shock. Itu yang ku alami. Benar-benar belum bisa menerima kenyataan bahwa aku harus memimpin divisi ini. Aku hanya anak baru yang belum 'klik' sepenuhnya. Ibarat pernikahan, kami mungkin sedang 'kawin paksa'. Tak cinta tapi harus bersama. Sekarang seperti ada perasaan terkena Baby Blues pada diriku. Setiap kali mengingat hal itu, ada semacam beban yang mencekat tenggorokanku seolah memaksa ingin keluar. Kata lainnya, mual. Aku pikir aku sakit, tapi sepertinya tidak. Ini persis seperti baby blues, perasaa

Muda-Muda Duda, Muda-Muda Janda

Gambar
Siapa sih yang lagi kita bahas ini? Artis-artis yang baru nikah dua tahun terus cerai ya? Oww, bukan! Udah lihat kan gambar di atas? Itu yang mau kita bahas kali ini... Fenomena pacaran anak muda zaman sekarang makin aneh-aneh aja. Dulu panggilan sayang masih berupa abang-adik. Belakangan muncul fenomena baru, yang pacaran sok-sok kayak udah suami istri. Panggilannya Ayah-Bunda, Mama-Papa, Mimi-Pipi (ikut-ikutan Anang-KD -__-) atau Umi-Abi?! Hwoeeeks... *ember mana ember Terus kalau belum sah udah panggil mama-papa, setelah putus jadi janda-duda dong? Logikanya begitu kan? Jadi bisa dilihat populasi 'duda-janda' muda berbanding sama dengan pasangan pacaran alay (sok ng-ekonomi). Itu artinya, pada dasarnya setiap kegiatan pacaran sesungguhnya terinspirasi dari pasangan suami istri. Sungguh, batin dan nurani mereka tidak bisa berbohong bahwa menjadi suami-istri untuk menyalurkan kebutuhan sayang-menyayangi adalah jalan yang tepat dan paling indah.

Ayo Habiskan Harta Kita!!!

Ini bukan ajakan untuk boros dan foya-foya loh... Ini buat share aja, tentang sedekah nih... Semoga bermanfaat untuk semua, dan bukan niat riya' InsyaAllah Jadi gini ceritanya. Bulan lalu aku baru terima gaji pertama sebagai guru TK, bisa dibilang cukup lumayan untukku. Namanya gaji pertama biasanya kan suka dipakai buat beli-beli apa gitu ya... Sama. Aku juga. Udah janji ke teman-teman kalau dapat Gaji pertama entar buat bayarin mereka makan. Jadilah aku keluarin sekian untuk bayarin teman-teman makan. Terus sisanya masih lumayan banyak tuh, aku bingung juga mau dipakai buat apa. Nah, pas lagi searching bahan-bahan untuk pengajian Rohis ketemulah sama ayat-ayat yang banyak menyinggung soal harta. Yang bikin jleb itu beberapanya: -Pengumpul harta akan celaka -Sama nasibnya sama yang suka menghitung-hitung harta -Terus yang pelit sama hartanya, kelak hartanya yang akan mendorong dia ke neraka Masih banyak lagi sih, tapi abis baca-baca itu aku merasa #jleb. Awalnya, ber

Membeli Neraka dengan Mahkota

Apa?!!! Ada yang mau membeli neraka?! Ya nggak usah kaget juga... Secara teori memang enggak ada yang mau membeli neraka, karena semua orang ingin masuk surga. Tapi secara PRAKTEK? BUANYAAAK yang mau beli neraka loh... Nah, kali ini kita bahas orang yang mau beli neraka pakai mahkota. Ih, mahkota kan mahal? Terus kenapa harus beli neraka? Ya ini makanya mau dibahas... Siapa orang-orang yang membeli neraka dengan mahkota itu? "MEREKA YANG ENGGAN MENGGUNAKAN JILBAB" What?! Iya. Bagi wanita, rambut adalah mahkota. Sebab apa? Sebab, rambutlah yang membingkai kecantikan wanita. Lelaki botak itu masih ada yang ganteng, tapi perempuan botak? Oh, No! Tapi mahkota indah nan mahal yang Allah berikan ini masih aja disalahgunakan sama banyak wanita. Karena dia mahkkota, karena dia mahal, karena dia cantik itulah kenapa Allah suruh tutup. Sungguh! Itulah rasa sayang dan cinta Allah kepada hamba-hambaNYA. Makanya ALLAH JAMINKAN KEAMANAN bagi wanita yang menutup auratnya. (ba

Watch Your Song! (Lagu dan Jalan Hidup)

Musik? Siapa yang tak tahu musik? Siapa pula yang tak bersatu dalam musik di kehidupannya? Setiap bunyi-bunyian yang ada di seluruh permukaan bumi adalah serangkaian musik. Dan kita hidup bersamanya. Ada banyak sekali aliran musik sampai hari ini, bermacam-macam seleranya. Musik sendiri di dalam Islam masih menjadi pertentangan. Ada yang mengharamkan dan ada yang membolehkan. Tapi satu hal yang paling menarik yang aku temukan sola musik adalah, BAHWA MUSIK MERUPAKAN MAKSIAT PERTAMA YANG ADA DI MUKA BUMI Jadi bukan pembunuhan Qabil terhadap Habil? Bukan! Sebelum terjadinya kejadian itu, keduanya mendengar bunyi seperti tabuhan genderang yang membuatnya lupa beribadah kepada Allah. Jelas kan? Dari sejarahnya saja musik sudah menjadi maksiat. Nah, ada yang gak kalah penting juga nih... kayak judulnya WATCH YOUR SONG! a.k.a perhatikan lagumu! Ini kudapati sewaktu belajar Muthola'ah di pesantren. Bahwa lagu sesungguhnya sangat berpengaruh terhadap jalan hidup

Kalau Jodoh Tak Kemana, Kalau Tak Jodoh Ya Kemana-mana

Gambar
Baru selesai menonton dan hati terasa luka-luka... Ahh, kebiasaan banget sih terkena 'feel' film -__-" Jadi aku baru selesai nonton 'Hello Stranger', sebuah film komedi-romantis Thailand yang sampai saat ini masih menempati peringkat 1 untuk genrenya. Aku bukan mau bahas filmnya tapi mau ngebahas inti cerita film ini. KALAU JODOH TAK KEMANA KALAU TAK JODOH YA KEMANA-MANA Bener! Sesuai judul postingan ini. Di film itu pemeran utama lelaki dan perempuan (sepanjang film nama mereka tidak disebutkan) bertemu pada suatu liburan di Korea Selatan. Tanpa sengaja banyak sekali moment yang memaksa mereka harus bersamaan. Memang sebuah film sudah ada skenarionya, sama dalam kehidupan sesungguhnya pun telah ada skenarionya. Jadi apapun yang terjadi di dalam hidup kita sebenarnya adalah serangkaian cerita yang telah diatur dan saling berkaitan. Jika A tidak terjadi, maka B tidak akan muncul dan seterusnya. Mereka berdua, berapa kali berusaha berpisah pun tetap tak bi