Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

Haji dan Kematian (Tabligh pertama di Dai Muda)

Setahun lalu, tepat di malam takbiran seperti ini Dai Muda dimulai. Berhubung dengan momen Idul Adha, ini adalah isi dari khutbah ku di Tabligh Dai Muda Pilihan ANTV yang pertama. Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum wr.wb Kerabat dai yang dirahmati Allah SWT, Ketika kenikmatan dan waktu terus digulirkan kepada kita tanpa sadar sebenarnya jatah kita berada di muka bumi juga mulai berkurang. Ketika jatah ini habis berarti kita harus kembali menghadap Allah SWT. Pertanyaannya, sudah siapkah kita? Allah SWT memulai surat Al-Hajj dengan kata Sa`ah (kiamat) bukan dengan kata haji. Karena apa? Karena Allah memberikan gambaran akan seperti apa kita menghadap Allah nantinya. Lihat mereka yang berihram, bukankah kita menghadap Allah juga dengan hanya membawa selembar kain putih, lihat mereka yang pergi haji diantar sanak saudaranya sama dengan saudara kita yang diantar ke pembaringan terakhir, lihat bagaimana manusia berkumpul di padang Arafah begitulah ketika kita dikumpulkan d

Ini Salah Siapa?

Gambar
Baru-baru ini aku menjemput adek dari lesnya di sebuah bimbingan belajar yang bisa dibilang cukup besar. Pun, kalau dilihat-lihat butuh biaya besar untuk masuk ke bimbingan ini. Otomatis nggak sembarangan orang juga kan yang bisa memasukkan anaknya kesini. Waktu itu adek belum keluar dari kelasnya, aku pun memarkirkan motor di belakang sebuah mobil. Tadinya mobil ini tertutup, tapi tiba-tiba ketika mobil itu terbuka.... Apakah yang ada di dalamnya??? Mau tau aja apa mau tau banget? Dan... di dalamnya...ada... Ini tempat umum loh, Pak... -___-" TARAAAA!!! Ada bapak-bapak yang ngebuka pintu mobilnya dan berbuat seperti ini. Parah kan? Aku pikir orangtua udah belajar ilmu kesopansantunan plus etika, tapi masih ada aja yang kayak gini. Orangtua sekarang sering bilang kayak gini, "Anak zaman sekarang, nggak tahu sopan santun" Terus waktu lihat yang kayak gini aku jadi mikir, &

Tarzan Wish

Gambar
"Rumput tetangga selalu lebih hijau" Kadangkala manusia selalu memandang orang lain lebih baik dari dirinya. Padahal dirinya sudah cukup tapi tetap saja dia melihat orang lain itu punya sesuatu yang tidak dia punya. Seperti aku. Bukan tidak bersyukur, tapi rasa-rasanya sekarang sedang ingin hidup seperti Tarzan. Sendirian di dalam hutan yang tenang. Berteman dengan alam. Benar-benar butuh sekali. Mau ikut? Mau, mau, mau? Om Tarzan, andai om bisa curhat ke aku rasanya jadi orang kayak Om... Hidup dalam hutan dengan penuh ketenangan, adalah keinginan terbesar dari sebuah titik jenuh bernama kebisingan. Hidup di kota, setiap harinya kita mendengar kegaduhan. Mulai dari atap genteng sampai genteng kantor pejabat. Gaduh, rusuh. Gaduh, rusuh. Itu-itu aja pun cerita! Jenuh. Benar-benar jenuh dengan kebisingan ini. Kalau menjadi Tarzan... Alangkah enaknya setiap hari hidup tenang di dalam hutan yang penuh kedamaian. Kalaupun gaduh paling-paling antara